Pembinaan keagamaan lanjut usia dalam tradisi marpondok di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas

Dalam agama Islam salah satu kategori manusia yang baik itu adalah, orang-orang yang dipanjangkan Allah SWT umurnya semakin baik pula amal ibadahnya, sebaliknya juga oran-orang yang paling buruk itu adalah jika dipanjangkan Allah SWT umurnya semakin buruk pula amal ibadahnya. Dalam menjalankan syariat tersebut di Kecamatan Barumun Tengah para lanjut usia diadakan pembinaan keagamaan melalui tradisi pemondokan, sehinnga menghasilkan manfaat yang sangat berguna bagi masyarakat setempat terlebih bagi para lanjut usia yang mengikuti pembinaan keagamaan dalam tradisi pemondokan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bentuk materi pembinaan, metode dan strategi, faktor pendukung dan penghambat, juga implikasi pembinaan keagamaan di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara sistemik, dan studi dokumen. Analisis data dilaksanakan secara induktif. Pembinaan keagamaan ini mempunyai program yang terencana dan terarah untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditentukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan materi serta kurikulum yang rinci dan sistematis sehingga setiap kegiatan dalam program tersebut pelaksanaannya dapat lebih efektif, untuk itu pihak pimpinan dan pembina pondok lanjut usia menyusun kurikulum pendidikan keagamaan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembinan keagamaan lanjut usia yang terdiri dari materi-materi pelajaran Agama Islam. Melalui penelitian ini ditemukan hasil bahwa Pembinaan keagamaan lanjut usia di kecamatan Barumun Tengah melalui tradisi pemondokan sudah berjalan dengan baik, beberapa indikasi menunjukkan hal tersebut misalnya, pembinaan tersebut sudah terperogram dengan baik. Seperti kegiatan harian, kegiatan bulanan dan tahunan. Demikian juga dengan Waktu dan tempat pelaksanaan dijadwalkan secara teratur. Metode yang digunakan pembina dalam pembinaan keagamaan ini sudah bervariasi, seperti metode ceramah, pendekatan, teladan, kelompok. Faktor yaitu dengan adanya fasilitas tempat dan lokasi yang memadai serta dengan sarana dan prasarana yang cukup serta didukung oleh peminpin dan pengasuh yang berpengalaman dalam memberikan pembinaan, sedangkan hambatannya adalah kurangnya fokus dan kesehatan disebabkan usia sudah tua para lanjut usia dalam mengikuti pembinaan keagamaan tersebut