Strategi pengembangan usaha petani karet terhadap pendapatan masyarakat Desa Sampean Kecamatan Sungai Kanan

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa perkebunan karet masyarakat tidak mendapatkan penghasilan yang baik walaupun telah dirawat dengan baik. Selain itu, ada sebahagian petani karet menggunakan perawatan hanya seadanya dan juga setelah ditanam, karet dibiarkan begitu saja tanpa memperhatikan perawatan yang semaksimal mungkin. Tanaman karet juga jarang diganti dengan tanaman yang baru atau yang disebut dengan peremajaan tanaman. Hal tersebut menyebabkan hasil produksi pertanian karet sangat rendah dan tidak sesuai dengan harapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan usaha petani karet, dan pendapatan masyarakat Desa Sampean Kecamatan Sungai Kanan dari usaha pertanian karet. Penelitian ini membahas tentang strategi pengembangan usaha pertanian karet. Dengan demikian, teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan strategi pengembangan usaha karet, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha pertanian karet. Sehubungan dengan hal tersebut, strategi pengembangan usaha merupakan segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan saat ini dan yang akan datang dalam rangka pengembangan usaha yang lebih baik. Pendapatan merupakan balas jasa dari usaha yang dilakukan pelaku produksi dalam mencapai keseimbangan yang baik pada fungsi konsumsi atau produksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Sumber data dalam penelitian ini adalah para petani karet Desa Sampean yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan petani karet dalam pengembangan pertanian karet Desa Sampean Kecamatan Sungai Kanan adalah dengan memilih tanaman unggul, peremajaan tanaman karet, okulasi, pupuk yang bagus, dan memperluas luas lahan pertanian. Sedangkan pendapatan petani karet dari perkebunan karet sangat bervariasi walaupun menggunakan strategi yang sama namun, memiliki perbedaan pendapatan, yaitu mulai dari 30 Kg, 50 Kg, 65 Kg, dan 70 Kg atau sekitar Rp.210.000, Rp.350.000, Rp.455.000, dan Rp.490.000 perminggunya dengan harga Rp. 7.000,-/Kg. Hal ini telah memenuhi tingkat kesejahteraan masyarakat apabila dilihat dari tingkat pendidikan anak dan pemenuhan kecukupan kebutuhan hidup sehari-hari