Analisis kebangkrutan perusahaan dengan metode springate

Tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu pula dengan para investor yang menanamkan dananya di suatu perusahaan. Namun investor dihadapkan pada kondisi ketidakpastian karena tidak mengetahui perusahaan tersebut dalam kondisi sehat atau dalam kondisi tidak sehat. Salah satu bentuk perusahaan dikategorikan tidak sehat adalah delisting-nya perusahaan tersebut dari Bursa Efek Indonesia. Karena telah banyak perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia, hal ini menjadi pertimbangan bagi para investor dalam menanamkan dana yang dimiliki. Sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana analisis kondisi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat kebangkrutan dengan menggunakan metode Springate pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan mengukur tingkat kebangkrutan dengan menggunakan metode Springate pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2018. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaitan dalam bidang akuntansi manajemen yang membahas tentang financial distress dengan menggunakan metode springate. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menggunakan teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu, didapatkan dari laporan keuangan tahunan dari 4 (empat) perusahaan selama 8 tahun yaitu 32 laporan keuangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus perhitungan kebangkrutan metode Springate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami potensi bangkrut berdasarkan metode Springate periode 2011-201