Pengaruh pengelolaan modal kerja (working capital turnover, cash turnover, receivable turnover, inventory turnover) terhadap return on asset pada perusahaan industri konsumsi subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015

Latar belakang masalah dalam penelitian adalah terjadinya fluktuasi (naik/turun) pada Working Capital Turnover (WCT), Cash Turnover (CT), Receivable Turnover (RT), Inventory Turnover (IT) dan Return On Asset (ROA) dalam kurun waktu 2012-2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah WCT, CT, RT, dan IT memberikan pengaruh terhadap ROA baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan industri konsumsi subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015. Pembahasan penelitian ini berkaitan dengan analisis laporan keuangan. Sehubungan dengan itu, pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang berkaitan dengan rasio keuangan sebagai aspek-aspek atau bagian-bagian tertentu dari keilmuan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sumber data adalah data sekunder dengan bentuk data panel sebanyak 36 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yang ada di situs resmi www.idx.co.id pada laporan keuangan perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Teknik analisis data dengan uji statistik deskriptif, uji normalitas, uji analisis data panel, uji hipotesis yaitu uji t dan uji F, uji determinasi (R2 ), uji asumsi klasik, analisis regresi berganda. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan alat bantu statistik yaitu EViews versi 9 dengan data pengujian statistiknya merupakan data panel yang merupakan kombinasi data cross section dan data time series. Berdasarkan perhitungan secara parsial (uji t), diketahui Working Capital Turnover thitung (1,731) > ttabel (1,693) hal ini menunjukkan bahwa WCT memberikan pengaruh terhadap ROA. Cash Turnover -thitung (-2,587) < -ttabel (- 1,693) menunjukkan bahwa CT berpengaruh negatif terhadap ROA. Receivable Turnover thitung (0,478) < ttabel (1,693) artinya RT tidak memberikan pengaruh terhadap ROA dan Inventory Turnover thitung (3,317) > ttabel (1,693) artinya IT berpengaruh terhadap ROA. Untuk hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F), diperoleh Fhitung>Ftabel (3,96>2,90), yang berarti secara simultan WCT, CT, RT, IT bersama-sama memberikan pengaruh terhadap peningkatan (ROA). Sedangkan nilai dari koefisien Determinasi (R2 ) sebesar 0,482 atau sama dengan 48%. Artinya bahwa pengaruh WCT, CT, RT, IT terhadap ROA sebesar 48%. Sedangkan sisanya 52% (100%-48%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini