Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan usaha mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Panyabungan

Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan jumlah nasabah pembiayaan usaha mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Panyabungan dari tahun 2013 ke tahun 2014, sehingga peneliti tertarik untuk merumuskan masalah dan meneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan usaha mikro di bank tersebut. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan usaha mikro dengan menggunakan akad murābahah di Bank Syariah Mandiri KCP Panyabungan”. Pembahasan dalam penelitian ini adalah menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh bank. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yakni metode penelitian yang dilakukan mengamati fenomena disekitar dan dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat serta gambar. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan yang sebenarnya dilapangan secara murni apa adanya sesuai dengan konteks penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu data yang langsung didapat dari sumbernya dan juga menggunakan data sekunder yakni data pendukung yang bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti buku-buku, artikel dan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi nasabah melakukan pembiayaan usaha mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Panyabungan, yaitu: 1) faktor eksternal, diantaranya faktor pelayanan yang memberikan kemudahan kepada para nasabah dengan adanya sistem “jemput bola” dan faktor keunggulan produk dengan memberikan margin yang kompetitif serta pemberian fasilitas top up kepada nasabah yang lancar kredit; 2) Faktor internal, diantaranya faktor religiusitas yang mana di daerah tempat bank berdiri masyarakatnya masih sangat religius, sehingga lebih memilih bank syariah dari pada bank konvensional, faktor kelompok referensi yakni nasabah menggunakan produk bank tersebut karena adanya pengaruh dari orang-orang disekitar mereka, faktor kebutuhan nasabah dimana pembiayaan ini membantu nasabah yang membutuhkan modal dalam usahanya, dan faktor kondisi ekonomi masyarakat yang harus sangat disesuaikan dalam menggunakan fasilitas pembiayaan bank. Bila kondisi ekonomi baik, maka mereka akan lebih berani untuk melakukan kredit. Sedangkan bila kondisi ekonomi sedang tidak baik, mereka akan takut untuk melakukan pembiayaan karena mereka khawatir tidak akan bisa membayar ansurannya