Hubungan ketersedian fasilitas ibadah shalat dengan pengamalan ibadah shalat zuhur mahasiswa di gedung Tarbiyah IAIN Padangsidimpuan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan ketersediaan fasilitas ibadah shalat dengan pengamalan ibadah shalat Zuhur mahasiswa. Fasilitas seharusnya dapat dimanfaatkan namun akan sangat disayangkan apabila shalat mahasiswa yang merupakan sekolah Islam tidak terlihat kesatuan umat yang rajin saat shalat tiba. Ditambah setelah adanya fasilitas yang kurang dimanfaatkan maka akan lebih mudah menilai mahasiswa kurang pengamalan dalam ibadah shalat. Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan fungsi,seperti: pengadaan alat-alat untuk shalat, kebersihan dan ketersediaan air di kamar mandi, dan letak fasilitas yang nyaman.Pengamalan berasal dari kata “amal” yang berarti perbuatan atau pekerjaan yang diamalkan.Ibadah ialah taat, tunduk, turut, ikut dan doa,atau kebaktian kepada tuhan. Shalat ialah berdoa dan bershalawat. Model yang digunaan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekspost-facto. Adapun populasi dari penelitian ini ialah seluruhmahasiswa Tarbiyah sebanyak 1390 mahasiwa, dan metode pengambilan sampel yaitu cluster sampling yang berjumlah 140 orang mahasiswa.Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, sedangkan data dianalisis dengan menggunakanmetode analisis korelasi danstatistik deskriptifmelalui bantuan aplikasi IBM SPSS versi23 dan diuji dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ketersediaan fasilitas untuk pelaksanaan shalat di gedung Tarbiyah IAIN Padangsidimpuan dengan nilai tertinggi = 69, dan skor terendah = 30, skor rata-rata = 45,38. Secara keseluruhan padangan mahasiswa berapa skor 56,7% berada pada interval daerah “Cukup Baik”. (2) pelaksanaan/pengamalan ibadah shalat mahasiswa menunjukkan bahwa skor tertinggi = 58, dan skor terendah = 59, skor rata-rata = 47,81. Secara keseluruhan padangan mahasiswa berapa skor 47,7% berada pada interval daerah “tinggi”. (3)Terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan fasilitas ibadah shalat dengan pengamalan ibadah shalat Zuhur mahasiswa di gedung Tarbiyah IAIN Padangsidimpuan dengan nilai rhitung> rtabel baik pada taraf signifikan 1% dan 5 persen yaitu 0,334 > 0,166/0,139, dan thitung>ttabel taraf signifikan 5% yaitu 12,574> 0,157, dan kontribusi ketersedian fasilitas ibadah shalat (X) sebesar 6.6% terhadap pengamalan ibadah shalat mahasiswa. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan fasilitas ibadah shalat dengan pengamalan ibadah shalat Zuhur mahasiswa di gedung Tarbiyah sebanyak 6.6% dengan hubungan yang sangat rendah