Problematika pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP NEGERI 2 Huristak, Kabupaten Padang Lawas

Pendidikan agama Islam merupakan kegiatan yang digunakan secara terencana untuk menyiapkan peserta didik yang dapat mengamalkan ajaran Agama Islam. Untuk itu pelaksanaan Pendidikan Agama Islam perlu ditingkatkan. Rumusan Masalah penelitian ini adalah 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Huristak Kabupaten Padang Lawas?, 2) Apa saja problematika yang ditemukan saat melaksanakan pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Huristak Kabupaten Padang Lawas?, 3) Upaya-upaya apa yang dilaksanakan dalam menggulangi problematika pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 Huristak Kabupaten Padang Lawas?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui keadaan proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Huristak Kabupaten Padang Lawas, 2) Mengetahui problematika pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Huristak Kabupaten Padang Lawas, 3) Mengetahui upaya-upaya yang dilaksanakan untuk menanggulangi problematika pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Huristak Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Huristak, kabupaten Padang Lawas. Sumber data penelitian ini terdiri dari dua yaitu: sumber data primer dan skunder. Dimana sumber data primernya guru-guru PAI dan siswa SMP Negeri 2 Huristak, kabupaten Padang Lawas dan sumber data skundernya antara lain kepala sekolah,pegawai,dan guru-guru selain guru PAI. Instrumen pengumpulan datanya observasi, wawancara(interview), dan dokumentasi. Kemudian dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI di sekolah kurang Efektif, disebabkan guru dan siswa sama-sama mengalami problematika dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Problematika yang dihadapi berasal dari pemahaman kurikulum, pemahaman guru, siswa, dan sarana prasarana dari pihak sekolah. Upaya untuk menanggulangi problematika tersebut dengan cara mengaktifkan pembelajaran dimana guru harus nenguasai materi dan siswa pun meningkatkan minat belajar dan meningkatkan motivasi dalam dirinya. Selanjutnya memberikan jam tambahan di luar jam pelajaran yakni pada jam ekstrakurikuler. Dan pihak sekolah harus melengkapi fasilitas yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar