Persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan di pondok pesatren Ihyaul Ulum Purbasinomba Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatan

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Purbasinomba Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatan. Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Purbasinomba ini guru yang kurang aktif dan memiliki sarana dan prasarana yang masih terbatas, misalnya tidak ada computer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan, persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Purbasinomba Kecamatan Aek Bilah serta kendala dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Purbasinomba Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Hasil penelitian diperoleh: Pelaksanaan pendidikan agama di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Purbasinomba Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatatan dari segi sarana dan prasarana dikategorikan kurang baik hal ini dapat dilihat dari kurangnya fasilitas sekolah seperti ruangan kelas dan bangku dalam belajar. dari segi guru dikategorikan kurang hal ini dapat dilihat dari keadaan guru-gurunya karena satu orang guru ada yang mengajar dua atau tiga mata pelajaran yang berbeda sehingga Pelajaran yang diajarkan kurang dikuasai, dari segi peserta didik apabila guru-guru Pesantren aktif dalam suatu kegiatan baik di dalam atau luar Pesantren maka santri/santriati juga aktif dan begitu juga sebaliknya. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan belajar di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum kurang baik. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana belum memadai, banyaknya peserta didik yang bolos akibat kurang menerapkan disiplin dengan aturan-aturan layaknya Pondok Pesantren. Kendala dalam proses belajar di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Purbasinomba Kecamatan Aek Bilah kurangnya minat peserta didik untuk belajar dan kurangnya sarana prasarana.Yang menyebabkan proses pembelajaran kurang berjalan efektip dan efesien. Cara mengatasinya guru hendak mengendalikan diri (emosi) saat mengajar, bersikap adil pada peserta didik dan hendak memberikan kelonggaran tata tertib namun tetap disiplin dan memberikan tugas sesuai dengan kemampuan sisiw