Peningkatan keaktifan belajar matematika melalui metode demonstrasi benda konkret pada materi garis dan sudut di kelas VII-4 siswa MTsN Batangtoru

Kurang aktifnya belajar matematika siswa di kelas VII-4 MTsN Batangtoru selama proses pembelajaran disebabkan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. Sehingga perlu melakukan perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi benda konkret agar siswa aktif dalam pembelajaran. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada peningkatan keaktifan belajar matematika siswa melalui demonstrasi benda konkret pada pokok bahasan garis dan sudut di MTsN Batangtoru. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Peningkatan keaktifan belajar matematika melalui demonstrasi benda konkret pada materi garis dan sudut di kelas VII-4 Siswa MTsN Batangtoru. Metode demonstrasi merupakan suatu metode pembelajaran yang cara mengajarnya dengan menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengarkan mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut. Melalui penerapan metode demonstrasi benda konkret ini dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di MTsN Batangtoru. Subjek yang dikenai tindakan adalah kelas VII-4 sebanyak 40 siswa. Instrument pengumpulan data berupa lembaran observasi dan angket. Prosedur PTK dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan. Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka diperoleh hasil: terjadi peningkatan keaktifan positif dari pertemuan pertama kepertemuan kedua. peningkatan tersebut berdasarkan hasil observasi yang telah dipersentasekan bahwa pada siklus I pertemuan 1 34,82%, pertemuan 2 42,33% dan hasil angket yang dibagikan kepada siswa sebesar 44,16% pada siklus II pertemuan 1 sebesar 51,5%, pertemuan 2 63,83% dan hasil angket yang dibagikan kepada siswa pada siklus II sebesar 64,16% serta pada siklus III pertemuan 1 sebesar 74,16% dan pertemuan 2 85,16% dan hasil angket pada siklus III ini sebesar 84,33%. Berdasarkan hasil tersebut maka terjadi peningkatan dari siklus I pertemuan 1 ke siklus III pertemuan 2 sebesar 49,51%. Karena peningkatan keaktifan belajar matemtika siswa telah mencapai sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran demonstrasi benda konkret dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa pada materi garis dan sudut di kelas VII-4 MTsN Batangtoru