Pola pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae?, bagaimana pola pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae?, dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae, untuk mengetahui pola pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim di Desa Sarulla Kecamatan Pahae Jae. Kegunaan penelitan ini menambah ilmu pengetahuan, bahan masukan bagi orangtua, melengkapi tugas-tugas untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Pembahasan penelitian ini berkaitan dengan bidang ilmu pendidikan agama Islam. Sehubungan dengan itu pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang berkaitan dengan pola pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dengan menggunakan instrumen pengumpulan data observasi dan wawancara. Pelaksanaan pendidikan agama anak dalam keluarga dilakukan oleh orangtua dengan memberikan pendidikan keimanan, pendidikan akhlak dan pendidikan ibadah. Pola pendidikan yang dilakukan oleh orangtua dalam mendidik anak yaitu dengan pola kebijaksanaan, pola kesadaran, pola perintah dan larangan, pola hukuman dan ganjaran, serta pola interaksi dalam mengkaji ajaran agama, baik pendidikan keimanan atau aqidah, pendidikan akhlak dan pendidikan ibadah.Adapun faktor pendukung pelaksanaan pendidikan agama anak dalam keluarga minoritas muslim adalah sebagai berikut: keteladanan orangtua dalam menjalankan agama Islam, adanya waktu yang tersedia, adanya fasilitas dan lembaga pendidikan Islam di lingkungan, kesadaran dan keuletan orangtua terhadap pelaksanaan pendidikan agama, adanya sumbangan dari orang rantau dan lingkungan masyarakat yang agamis. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: faktor kondisi atau lingkungan hidup, kondisi ekonomi, faktor media, kurangnya kesadaran beragama, sikap orangtua dan minimnya pengetahuan tentang agama, serta minimnya tokoh agama