Motivasi ibu-ibu mengikuti majelis taklim di Lingkungan II Desa Pudun Jae Kota Padangsidimpuan

Terdapat dua majelis taklim yang diikuti ibu-ibu yaitu di hari senin dilaksanakan di Mesjid tidak berpindah tempat dan majelis taklim di hari jum’at dilaksanakan dari rumah ke rumah di Lingkungan II Desa Pudun Jae Kota Padangsidimpuan dan. Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti majelis taklim tersebut, ini dapat dilihat dari semangat para ibu-ibu melaksanakan majelis taklim yang dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Jika dilihat dari kesibukan kaum ibu- ibu, mereka masih menyampatkan untuk mengikuti mejelis taklim dua kali dalam satu minggu. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja aktivitas majelis taklim, apa motivasi ibu-ibu mengikuti majelis taklim, apa manfaat majelis taklim yang di ikuti ibu-ibu, dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan majelis taklim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa yang mendorong kaum ibu-ibu untuk mengikuti majelis taklim di hari senin dan hari jum’at. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang artinya menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya di lapangan. Sumber data yang terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Primer adalah ibu-ibu anggota mejelis taklim sedangkan sekunder adalah da’i dan tokoh agama. Pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Aktivitas majelis taklim yang dilaksanakan oleh kaum ibu-ibu terdapat dua mejelis taklim yaitu dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yakni pada hari senin dan hari jum’at. 2) Motivasi ibu-ibu dalam mengikuti majelis taklim yaitu motivasi intrinsik yaitu untuk belajar ilmu agama Islam, untuk meningkatkan kualitas ibadah dan materi yang disampaikan menarik. Motivasi ekstrinsik yaitu untuk menjalin ukhwah antara kaum ibu-ibu, Pengaruh teman, dana dan iuran. 3) Manfaat dari majelis taklim yaitu menambah wawasan keilmuan yang berupa syariat Islam, baik untuk kaum ibu-ibu dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan kaum ibu-ibu dapat saling bersilaturrahmi terhadap kaum ibu-ibu lainnya. 4) Faktor pendorong dari majelis taklim ini yaitu antusias dari kaum ibu-ibu sangat bagus, kesadaran untuk mengikuti majelis taklim ibu-ibu sangat tinggi, dan da’i yang menyampaikan dakwahnya sangat professional. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu minimnya fasilitas dilapangan, kaum ibu-ibu masih mengutamakan ekonomi, dan minimnya sumber dana yang akan digunakan untuk mengembangkan majelis taklim tersebut