Persepsi guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri se-Kabupaten Padang Lawas tentang Pendidikan Multikultural

Bangsa Indonesia adalah negara yang berpegang pada azas Bhinneka Tunggal Ika, artinya bangsa yang mengakui adanya masyarakat yang majemuk dan beragam, baik dari segi etnis, budaya, bahasa, bahkan agama. Hal ini merupakan sunnatullah yang menjadi suatu kenyataan dan kekayaan bagi bangsa ini. Namun disisi lain, kekayaan dan keberagaman tersebut bisa membawa konflik dan perpecahan yang tiada habisnya. Oleh karena itu, perlu disahuti dengan pendidikan multikultural.Dalam hal ini pendidikan agama adalah salah satu pelajaran yang tepat untuk mengajarkan rasa toleransi, saling menghargai dan menghormati antar sesama. Untuk itu muncul suatu keinginan penulis untuk mengetahui persepsi guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri se-Kabupaten Padang Lawas tentang pendidikan multikultural. Sedangkan tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui persepsi guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri se-Kabupaten Padang Lawas tentang pendidikan multikultural. Adapun yang menjadi tujuan khususnya adalah untuk mengetahui: Persepsi guru Pendidikan Agama Islam tentang perbedaan etnis, persepsi guru Pendidikan Agama Islam tentang perbedaan budaya, persepsi guru Pendidikan Agama Islam tentang perbedaan bahasa, persepsi guru Pendidikan Agama Islam tentang perbedaan agama. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri se-Kabupaten Padang Lawas yang berjumlah 24 orang. Selanjutnya untuk instrumen penelitian digunakan angket. Kemudian data diolah dan dianalisis dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa: Rata-rata persepsi guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri se-Kabupaten Padang Lawas tentang pendidikan multikultural sangat kuat dengan rincian (91,76 %).Sedangkan, persepsi guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri se-Kabupaten Padang Lawas tentang pendidikan multikulturalsecara umum berada pada katagori “sangat kuat” dengan memperoleh angka 93, 17 %, persepsi guru tentang perbedaan etnis berada pada katagori “sangat kuat” dengan memperoleh angka 95,54 %, persepsi guru tentang perbedaan budaya berada pada katagori “sangat kuat” dengan memperoleh angka 93,24 %, persepsi guru tentang perbedaan bahasa berada pada katagori “sangat kuat” dengan memperoleh angka 93, 59 %, persepsi guru tentang perbedaan agama berada pada katagori “sangat kuat” dengan memperoleh angka 83,29 %