Pengaruh pembiayaan Muḍarabah terhadap peningkatan usaha anggota koperasi Mitra Manindo jasa keuangan syariah Kantor Kas Kotanopan

Lembaga Keuangan sebagai salah satu alternatif lembaga penyedia dana untuk kegiatan usaha masyarakat miskin berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat miskin terhadap modal, namun tetap saja masih ada segmen masyarakat yang belum tersentuh dampak keberadaan Lembaga Keuangan tersebut. Kegiatan individu yang biasa disebut masyarakat umum sebagai rentenir yang memberikan permodalan yang dibutuhkan pelaku usaha mikro. Keberadaan rentenir itu sendiri tidak memberikan solusi akan permasalahan ekonomi rakyat kecil. Aktivitas rentenir ini justru memunculkan beberapa permasalahan perekonomian baru, misalnya meminjamkan uang kepada peminjam dengan beberapa ketentuan yang mengikat diantaranya penentuan bunga yang tinggi dan dengan jangka waktu relatif pendek. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pembiayaan muḍ ̅rabah terhadap peningkatan usaha anggota di koperasi Mitra Manindo Jasa Keuangan Syariah Kantor Kas Kotanopan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan muḍ ̅rabah terhadap peningkatan usaha anggota di koperasi Mitra Manindo Jasa Keuangan Syariah Kantor Kas Kotanopan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembiayaan muḍ ̅rabah terhadap peningkatan usaha. Isi teori tersebut jika pemberian modal secara syariah dengan sistem bagi hasil maka usaha yang dikelola akan berkembang dikarenakan tidak adanya bunga dalam pengembalian modal yang dipinjam. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana, dengan instrumen pengumpulan data menggunakan angket dengan sampel 80 anggota koperasi Mitra Manindo Jasa Keuangan Syariah Kantor Kas Kotanopan. Pengolahan data dilakukan pada SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh pembiayaan muḍ ̅rabah terhadap peningkatan usaha dengan nilai thitung sebesar 12.872 > ttabel 0,1991. Berdasarkan uji koefisien determinasi dengan nilai R2 dengan nilai 68%, variabel peningkatan usaha dijelaskan oleh variabel pembiayaan muḍ ̅rabah dan sisanya 32% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini