Pengamalan ibadah shalat narapidana muslim di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah banyak narapidana yang tidak melaksanakan shalat, aktivitas mereka hanya berdiam diri di kamar dan sebagian lagi hanya kumpul-kumpul sambil bercerita dengan narapidana lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengamalan ibadah shalat narapidana muslim yaitu terdiri dari pengetahuan shalat narapidana/kemampuan bacaan shalat narapidana, dan keaktifan shalat berjamaah ke Mesjid. Selanjutnya apa faktor penghambat dan pendukung pengamalan ibadah shalat narapidana muslim, dan bagaimana upaya pihak Lembaga Pemasyarakatan dalam peningkatan pengamalan ibadah shalat narapidana muslim. Metode penelitian dalam penulisan yaitu jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan, pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sekunder yang menetapkan key informan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Dan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisa data dilaksanakan dengan menyusun dan mengorganisasikan data, kemudian menyeleksi data, dan mendeskripsikan data secara sistematis. Selanjutnya teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil yang ditemukan oleh penulis mengenai pengamalan ibadah shalat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga, masih banyak diantara narapidana yang masih belum mengetahui tata cara shalat dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan syarat dan rukunnya. Kemudian keaktifan shalat berjamaah minoritas melaksanakannya. Faktor penghambat pengamalan ibadah shalat narapidana antara lain, minimnya pengetahuan tentang shalat, kemampuan bacaan Al-Qur’an, kemudian kurangnya motivasi dari keluarga terdekat. Faktor pendukung pengamalan ibadah shalat narapidana muslim adalah sarana dan prasarana yang lengkap. Kerja sama yang dijalin oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga dengan berbagai Lembaga Islam yaitu, Kementerian Agama Kota Sibolga, Ikatan Da’I Indonesia, dan Jama’ah Tabligh. mendirikan sebuah ruangan yang dinamakan Konseling Center yang berfungsi untuk memberikan bantuan terhadap individu atau kelompok supaya narapidana dapat menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk ciptaan Allah Swt