Efektivitas pelaksanaan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan

Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah mengenai efektivitas pelaksanaan pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan. Permasalahan ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat masyarakat untuk melangsungkan pernikahan di KUA, sedagkan nikah yang dilakukan di KUA tidak dipungut biaya sama sekali, hal ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam hal menikah, tetapi pandangan yang dimiliki masyarakat malah berbeda, dan tidak sedikit dari masyarakat yang memiliki stigma negatif mengenai pernikahan yang dilangsungkan di Kantor Urusan Agama. Metodologi penelitian yang digunakan merupakan penelitian field research yang bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder terhadap fenomena yang yang terjadi langsung. Dalam penelitian ini, yang menjadi data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, data primer peneliti adalah masyarakat yang melangsungkan pernikahan di KUA Kecamtan Padangsidimpuan Utara pada tahun 2018, P3N KUA Kecamatan Padangsidimpuan Utara, serta Kepala KUA Kecamatan Pandangsidimpuan Utara. Bahan hukum primer adalah berupa Al-Qur’an dan hadis. Sedangkan bahan hukum sekunder berupa PP NO. 48 Tahun 2014, serta KHI. Adapun bahan hukum tersier berupa kamus hukum, KBBI, dan Ensiklopedia. Selanjutnya tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,dan studi dokumen. Data yang ada diolah menggunakan tehnik identifikasi dan klarifikasi dan kemudian data dianalisis untuk memperoleh kesimpulan akhri. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa dari 512 pernikahan di Tahun 2018 hanya 26 pernikahan yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama, dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat masyarakat untuk melangsungkan pernikahan di balai nikah karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu, adat istiadat masyarakat Tapanuli bagian Selatan yang masih kuat sehingga ingin memeriahkan perniakahan keluarganya, fasilitas KUA kecamatan Padangsidimpuan Utara yang tidak memadai baik dari segi ruangan serta pelaminannya, stigma negatif dari masyarakat mengenai pernikahan yang dilangsungkan di KUA adalah pernikahan untuk menutupi aib