Motivasi ibu-ibu dalam mengikuti majelis taklim di Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan

Majelis taklim Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan dilaksanakan setiap satu kali dalam sebulan. Pengajian ini diikuti oleh ibu-ibu yang rutin dilakukan pada hari minggu dengan berpindah tempat dari desa ke desa di Kecamatan Arse. Ibu-ibu sangat termotivasi dalam mengikuti majelis taklim ini dikarenakan beberapa faktor. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana keadaan majelis taklim, bagaiana motivasi ibu-ibu dalam mengikuti majelis taklim, dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan majelis taklim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui memotivasi ibu-ibu dalam mengikuti majelis taklim ini sekali dalam sebulan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif artinya menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya dilapangan. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Primer adalah ibu-ibu anggota majelis taklim dan sekunder adalah da’i, ulama dan tokoh agama. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Aktivitas majelis taklim yang dilaksanakan oleh ibu-ibu sekali dalam sebulan. 2) Motivasi ibu-ibu dalam mengikuti majelis taklim yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu untuk belajar ilmu agama Islam, untuk meningkatkan kualitas ibadah dan materi yang disampaikan menarik. Motivasi ekstrinsik yaitu untuk menjalin ukhuwah antara ibu-ibu, pengaruh teman, dana dan iuran. 3) Manfaat dari majelis taklim yaitu menambah wawasan keilmuan yang berupa syariat Islam, baik untuk ibu-ibu dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan ibu-ibu dapat saling bersilaturahmi terhadap ibu-ibu lainnya. 4) faktor pendorong dari majelis taklim ini yaitu antusias dari ibu-ibu sangat bagus, kesadaran untuk mengikuti majelis taklim ibu-ibu sangat tinggi, dan da’i yang menyampaikan dakwahnya sangat profesional. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu minimnya fasilitas dilapangan, ibu-ibu masih mengutamakan ekonomi dan minimnya sumber daya yang akan digunakan untuk mengembangkan majelis taklim tersebu