Penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian kredit macet pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Bersama di Kecamatan Angkola Selatan

Penyelesaian secara bahasa adalah cara, sedangkan secara istilah adalah proses, cara, perbuatan, menyelesaikan dalam berbagai arti seperti pemberesan dan pencegahan ingkar-janji dalam kredit. Wanprestasi adalah ingkar-janji (seseorang yang melakukan perjanjian akan tetapi tidak melakukan isi perjanjian tersebut). Perjanjian (akad) adalah pertemuan antara pembeli dan penjual yang menimbulkan adanya ijab dan kabul diantara keduanya sehingga melahirkan suatu akibat hukum pada objek transaksi diantara penjual dan pembeli. Sedangkan kredit macet adalah dimana debitur baik perorangan maupun perusahaan tidak mampu membayar kredit pada waktu yang ditentukan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana bentuk-bentuk wanprestasi dalam perjanjian kredit macet BUMDES Bersama di Kecamatan Angkola Selatan, Bagaimana bentuk penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian kredit macet pada BUMDES Bersama di Kecamatan Angkola Selatan, dan Bagaimana pandangan KHES terhadap bentuk penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian kredit macet pada BUMDES Bersama di Kecamatan Angkola Selatan. Penelitian ini adalah penelitan lapangan (field research) atau biasa disebut juga penelitian empiris. Penelitian empiris artinya penelitian yang melihat fenomena hukum masyarakat atau fakta sosial yang terdapat di masyarakat. Sumber data ada dua yaitu primer dan sekunder, sementara instrumen pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa Bentuk-Bentuk wanprestasi dalam BUMDES sebagai berikut: (1) Tidak Melakukan Apa Yang Dijanjikan, (2) Melakukan Apa Yang Dijanjikan Tetapi Terlambat, (3) Melaksanakan Sebagian Apa Yang Dijanjikan. Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit Macet pada BUMDES di Kecamatan Angkola Selatan terhadap nasabah debitur yang melakukan wanprestasi dengan menempuh penyelesaian dengan cara damai (musyawarah), dan pihak bumdes akan memberikan sanksi berupa denda terhadap nasabah yang melakukan wanprestasi. Apabila penyelesaian tersebut tidak berhasil maka pihak bumdes akan memyelesaiakan ke tahap selanjutnya seperti pengalihan asset serta ke jalur hukum. Penyelesaian sengketa wanprestasi dalam perjanjian kredit macet pada BUMDES sudah sesuai dengan KHES, hal ini dapat dilihat pada KHES Pasal 38 poin (D) yaitu DENDA