Meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa pada pembelajaran aritmatika sosial melalui metode sosiodrama di kelas VII SMP Negeri 5 Panyabungan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa khususnya pada materi aritmatika sosial. Hal ini disebabkan siswa kurang tertarik dan beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal dalam mata pelajaran matematika. Berdasarkan masalah tersebut peneliti berusaha menyusun dan menerapkan metode sosiodrama pada materi aritmatika sosial. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah melalui metode sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa pada konsep pembelajaran aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 5 Panyabungan? Jenis penelitian ini adalah PTK yang dilakukan dengan menggunakan metode siklus. Dalam hal ini, peneliti berfungsi sebagai guru dan guru sebagai observasi. Instrument yang digunakan yakni tes yang berbentuk esai. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII- 3 SMP N 5 Panyabungan tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari 22 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa hasil belajar siswa meningkat pada materi aritmatika sosial melalui metode sosiodrama, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil nilai rata-rata tes awal seluruh siswa yaitu 62,06 dan jumlah siswa yang lulus 9 siswa dengan persentase 40,90 dari 22 siswa. Pada tes siklus I pertemuan I dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 66,88 dan jumlah siswa yang tuntas 10 siswa dengan persentase 45,45 dari 22 siswa. Pada tes siklus I pertemuan II dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 70,05 dan jumlah siswa yang tuntas 12 siswa dengan persentase 59,09 % dari 22 siswa. Sedangkan pada tes siklus II Pertemuan I dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 73,75 dan jumlah siswa yang tuntas 16 siswa dengan persentase 72,72 % dari 22 siswa. Sedangkan pada tes siklus II Pertemuan II dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 78,56 dan jumlah siswa yang tuntas 18 siswa dengan persentase 81,81 % dari 22 siswa Berdasarkan persentase ke tuntasan siswa sudah mencapai yang diinginkan maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II pertemuan II