Peran Masyarakat Panyabungan Kota terhadap Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

Persoalan pengelolaan lingkungan hidup, bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah. Keterlibatan atau peran serta masyarakat juga sangat penting dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Seperti yang tertera pada pasal 70 UUPPLH bahwa “Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.” Peran masyarakat tercermin pada pemberian saran, pendapat dan usul terhadap langkah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Keberatan terhadap tindakan-tindakan yang dapat merusak atau mengganggu perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran masyarakat Panyabungan Kota terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup? Sejauh mana pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Panyabungan, khususnya pada Pasal 70 yaitu peran masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup? Apa saja peran yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menangani dan menanggulangi lingkungan yang menyebabkan penyakit malaria? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bercorak ke penelitian lapangan (field research), untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan penelitian ini menggunakan metode interview atau wawancara, dokumentasi dan tahap pengolahan data penilitian ini menggunakan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran masyarakat Panyabungan Kota adalah melakukan gotong royong sekali 3 bulan, melaporkan seseorang atau badan hukum yang merusak dan mencemari lingkungan dan meminimalisir membuang sampah-sampah plastik. Keturutsertaan masyarakat dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup sudah cukup terlaksana sekitar 65%, hal tersebut dianalisis berdasarkan program-program yang telah dijalankan oleh masyarakat. Pemerintah membuat rencana atau program 3M (mengubur, menguras dan menutup), melakukan poging (penyemprotan) di berbagai tempat yang terindikasi sebagai tempat sarang berkembangbiaknya nyamuk anopheles