Fitoremediasi Logam Berat Seng (Zn) dari Limbah Cair Tekstil Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes)

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang pesat dan memegang peranan yang cukup penting di Indonesia. Perkembangan industri tekstil selain membawa dampak positif, juga membawa dampak negatif untuk lingkungan. Limbah tekstil bersifat tidak ramah lingkungan karena mengandung sumber pencemar berupa logam berat yang berasal dari zat pewarna yang sulit di degradasi, misalnya Zn. Zinc (Zn) merupakan salah satu unsur esensial bagi makhluk hidup. Logam Zn berperan penting dalam pertumbuhan dan proses metabolisme. Kadar Zn yang berlebih pada perairan akan membahayakan organisme yang hidup dalam perairan tersebut karena Zn cenderung mengalami bioakumulasi dan biomagnifikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar logam Zn yang berlebih dalam limbah cair tekstil adalah dengan metode fitoremediasi. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai agen fitoremediator adalah kayu apu (Pistia stratiotes). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya dalam menurunkan kadar logam Zn pada limbah cair tekstil, meningkatkan jumlah helai daun dan meningkatkan bobot basah tanaman kayu apu serta mengetahui persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya yang terbaik dalam menurunkan kadar logam Zn pada limbah cair tekstil, meningkatkan jumlah helai daun, dan meningkatkan bobot basah tanaman kayu apu. Penelitian menggunakan metode eksperimental yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama yaitu persen luas penutupan terdiri atas lima taraf (0, 25, 50, 75, dan 100%) dan faktor kedua yaitu lama waktu pemaparan terdiri atas tiga taraf (3, 6, dan 9 hari). Terdapat 15 interaksi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 45 unit perlakuan. Parameter utama yang diamati meliputi kadar logam Zn, jumlah helai daun, dan bobot basah tanaman. Parameter pendukung yang diamati meliputi kadar COD, pH, temperatur media uji, dan intensitas cahaya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Anova dengan tingkat kepercayaan 95% dan 99% untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan untuk mengetahui persen luas penutupan, lama waktu pemaparan, dan interaksi keduanya yang terbaik dalam menurunkan kadar logam Zn, serta peningkatan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen luas penutupan mampu menurunkan kadar logam Zn serta meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman. Lama waktu pemaparan tidak mampu menurunkan kadar logam Zn, namun mampu meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman. Interaksi antara persen luas penutupan dan lama waktu pemaparan tidak mampu menurunkan kadar logam Zn dan meningkatkan bobot basah tanaman, namun mampu meningkatkan jumlah helai daun. Persen luas penutupan yang terbaik dalam menurunkan kadar logam Zn yaitu pada luas penutupan 75%, sedangkan dalam peningkatan jumlah helai daun dan bobot basah tanaman yaitu pada luas penutupan 100%. Lama waktu pemaparan yang terbaik dalam meningkatkan jumlah helai daun dan bobot basah yaitu lama waktu pemaparan 9 hari. Interaksi antara luas penutupan dan lama waktu pemaparan yang terbaik dalam meningkatkan jumlah helai daun yaitu pada persen luas penutupan 75% dengan lama waktu pemaparan 9 hari. Kata kunci: fitoremediasi, kayu apu, limbah tekstil, Z