Evaluasi Kelas Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Tanaman Semangka dan Blewah di Wilayah Kabupaten Belitung Timur

Evaluasi kesesuaian lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu, salah satunya mengetahui tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Hal ini sangat diperlukan agar produksi tanaman menjadi optimal dari segi kualitas dan kuantitasnya. Tujuan penelitian ini adalah : (1) menentukan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman semangka dan tanaman blewah di Kabupaten Belitung Timur, (2) mengetahui faktor-faktor pembatas lahan untuk tanaman semangka dan tanaman blewah di Kabupaten Belitung Timur, (3) membuat perencanaan arahan pengembangan tanaman semangka dan tanaman blewah di Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan satuan titik sampel sebagai satuan analisis. Populasi penelitian yaitu lahan yang terdapat di wilayah Kabupaten Belitung Timur, pengambilan sampel tanah dengan teknik purposive sampling terdiri dari 35 titik sampel yang tersebar di wilayah Kabupaten Belitung Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara, dan analisis laboratorium. Teknik analisis data untuk mengetahui subkelas kesesuaian lahan adalah dengan sistem mencocokkan (matching) antara kualitas dan karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman semangka dan tanaman blewah. Subkelas kesesuaian lahan aktual kemudian diberi perlakuan sesuai faktor pembatasnya di setiap titik sampel dengan usaha perbaikan pada tingkat pengelolaan sedang, sehingga dihasilkan subkelas kesesuaian lahan potensial di setiap titik sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat 10 subkelas kesesuaian lahan aktual tanaman semangka dan tanaman blewah yaitu subkelas kesesuaian lahan Noarc, Nrc, S3nr, S3nreh, S3nrna, S3nrnaeh, S3oarcneh, S3rcnreh, S3rcnrna, dan S3rcnrnaeh. Kesesuaian lahan potensial untuk tanaman semangka dan tanaman blewah dengan tingkat pengelolaan sedang dihasilkan 4 kelas kesesuaian lahan antara lain S1, S2, S3, dan N serta 5 subkelas kesesuaian lahan antara lain Noarc, Nrc, S2eh, S2rceh, S3rc. (2) pada kesesuaian lahan aktual terdapat kelas kesesuaian lahan dengan faktor pembatas antara lain ketersediaan oksigen (oa) yaitu drainase; media perakaran (rc) yaitu tekstur; retensi hara (nr) yaitu KTK, KB, pH, C-organik; hara tersedia (na) yaitu N-total, P-total, K-total; dan bahaya erosi (eh) yaitu bahaya erosi. Pada kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan sedang terdapat kelas kesesuaian lahan dengan faktor pembatas antara lain ketersediaan oksigen (oa) yaitu drainase; media perakaran (rc) yaitu tekstur; dan bahaya erosi (eh) yaitu bahaya erosi. (3) Berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan terdapat 8 satuan lahan (SL) dengan 12 titik sampel yang sesuai untuk dapat diarahkan sebagai wilayah pengembangan tanaman semangka dan tanaman blewah antara lain yaitu titik dengan kode SP 09-27-1, DG 09-24-1, SP 11-27-1, DG 14-04-1, GT 16-17-2, GT 16-23-1, SR 16-20-1, SR 16-20-2, SR 18-19-1, MG 25-31-1, KK 31-18-1, dan KK 39-14-1