Analisis Morfologi, Mikroskopik, dan Genetik Ubi Kayu Hasil Grafting Antar Spesies (Manihot glaziovii dan M. esculenta Crantz.)

Ubi kayu merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat yang efisien, murah, dan dapat digunakan sebagai suplemen bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan permintaan kebutuhan pangan, salah satunya ubi kayu. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ubi kayu yaitu dengan teknik grafting. Grafting merupakan penggabungan batang atas dan batang bawah dari tanaman berbeda yang mempunyai sifat berbeda. Teknik grafting merupakan teknik yang sudah sangat populer dikembangkan untuk perbaikan kualitas hasil ubi kayu. Walaupun teknik grafting dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana, namun pertumbuhan, morfologi, sifat fisik pati, dan hasil umbi ubi kayu belum banyak diteliti. Begitupun dengan mekanisme molekuler yang terjadi pada ubi kayu grafting sangat kompleks. Dengan demikian, sangat menarik untuk mengidentifikasi apakah pada analisis tersebut terdapat perubahan sifat grafting yang dibandingkan dengan hasil tanaman kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui morfologi dan pertumbuhan ubi kayu hasil grafting, 2) mengetahui sifat mikroskopik distribusi pati di dalam jaringan batang ubi kayu hasil grafting, dan 3) mengetahui perubahan genetik ubi kayu hasil grafting. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada bulan November 2020 sampai Mei 2021. Penelitian berupa percobaan di lapang. Percobaan terdiri dari 6 unit, yaitu 3 unit percobaan tanaman hasil grafting dan 3 unit percobaan tanaman kontrol. Satu unit percobaan terdapat 12 tanaman, sehingga total tanaman untuk seluruh percobaan yaitu 72 tanaman. Grafting terdiri dari tiga kombinasi yaitu Karet (batang atas) - Carvita-25 (batang bawah), Karet (batang atas) - Revita RV-1 (batang bawah), dan Carvita-25 (batang atas) – Revita RV-1 (batang bawah). Tanaman kontrol terdiri dari ubi kayu Karet, ubi kayu Revita RV-1, dan ubi kayu Carvita-25. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan pada umur 1-5 bst (bulan setelah tanam) pada bagian atas dan bagian bawah ubi kayu grafting. Pengamatan morfologi dilakukan pada umur 1-5 bst pada batang, daun, dan umbi. Pengujian pati dilakukan pada umur 1, 3, dan 5 bst dengan 3 sampel tanaman pada batang atas, batang tengah, dan batang bawah. Analisis genetik dilakukan pada umur 3 bst dengan 5 sampel tanaman, pengamatan diamati pada pola pita DNA hasil PCR. Daya hasil umbi diamati pada umur 5 bst dengan 5 sampel tanaman. Penelitian ini membandingkan hasil data yang didapatkan dari ubi kayu grafting dengan ubi kayu kontrol. Variabel yang diamati pada pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah tunas (tunas), dan panjang tunas (cm). Variabel yang diamati pada morfologi tanaman yaitu bagian daun, batang, dan umbi ubi kayu grafting dan ubi kayu kontrol. Variabel yang diamati pada pengujian pati yaitu distribusi pati (pati), diameter pati (µm), dan uji visual pati. Variabel yang diamati pada analisis genetik yaitu pola pita DNA pada setiap primer. Variabel yang diamati pada daya hasil umbi yaitu berat umbi (g), jumlah umbi (umbi), panjang umbi (cm), dan diameter umbi (mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ubi kayu grafting memberikan pengaruh terhadap variabel jumlah daun dan panjang tunas dan tidak berpengaruh terhadap variabel tinggi tanaman dan jumlah tunas. Ubi kayu grafting batang atas memberikan hasil yang lebih unggul dibandingkan dengan batang bawah pada pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa karakter morfologi daun, batang, dan umbi ubi kayu grafting bagian atas maupun bagian bawah berbeda dibandingkan dengan ubi kayu kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pati pada bulan ke-5 secara umum memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Distribusi pati dibandingkan dengan uji visual pati secara umum terjadi persamaan hasil data. Diameter pati berada pada range ukuran yang sama, yaitu 2-5 µm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan genetik grafting yang ditunjukkan dengan perbedaan pola pita DNA grafting dibandingkan dengan kontrolnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik grafting ubi kayu tidak berpengaruh terhadap daya hasil tanaman