Pengaruh Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max L. Merill)

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan sumber protein yang murah bagi masyarakat. Saat ini, kebutuhan kedelai nasional berkisar 3,2 juta ton per tahun, dan sekitar 70% kebutuhan kedelai masih dipenuhi dari impor. Produksi kedelai sangat dipengaruhi oleh sifat genetik salah satunya tipe percabangan tanaman. Jumlah cabang akan menentukan jumlah polong kedelai yang tumbuh pada buku-buku cabang tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan peningkatan produksi kedelai dengan memperbanyak jumlah cabang melalui pemangkasan pucuk dengan variasi waktu yang dicobakan pada beberapa varietas dengan sifat jumlah cabang yang berbeda. Penelitian bertujuan: 1. Mengetahui pengaruh waktu pemangkasan pucuk terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai dan saat terbaik pemangkasan. 2. Mengetahui pertumbuhan dan hasil tiga varietas kedelai dengan tipe pertumbuhan cabang yang berbeda. 3. Mengetahui pengaruh interaksi waktu pemangkasan pucuk dan varietas kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian telah dilaksanakan di lahan sawah Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada ketinggian tempat 175 m dpl, mulai bulan Mei sampai Agustus 2020. Percobaan faktorial (4x3) dengan 2 faktor perlakuan disusun dalam rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama yaitu waktu pemangkasan meliputi: tanpa pemangkasan (kontrol), pemangkasan pucuk umur 2, 3, dan 4 minggu setelah tanam. Faktor kedua yaitu varietas kedelai meliputi: varietas dengan jumlah cabang sedikit (Detap 1), varietas cabang sedang (Devon 1), varietas cabang banyak (Grobogan). Perlakuan pemangkasan pucuk berpengaruh pada variabel tinggi tanaman, bobot biji per tanaman, bobot biji per petak dan bobot kering tanaman. Perlakuan pemangkasan pada variabel tinggi tanaman, bobot biji per tanaman dan bobot biji per petak menghasilkan pola yang sama yaitu semakin lambat waktu pemangkasan dari tanpa pemangkasan, 2 minggu setelah tanam (MST), 3 MST, dan 4 MST maka respon pertumbuhan berupa semakin menurun, pada variabel bobot kering tanaman semakin cepat tanaman dipangkas maka bobot kerning tanaman semakin tinggi. Kedelai varietas Detap 1 memiliki hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun. Varietas Devon 1 memiliki hasil terbaik pada variabel jumlah cabang, jumlah buku, buku produktif, jumlah polong dan bobot kering tanaman. Varietas Grobogan memiliki hasil terbaik pada variabel bobot 100 biji dan bobot biji per. Interaksi dua perlakuan yaitu perlakuan pemangkasan 2 MST pada varietas Grobogan mampu menekan tinggi tanaman sebesar 22,39% dibanding dengan perlakuan waktu pemangkasan 2 MST pada varietas Detap 1 dan perlakuan pemangkasan 2 MST pada varietas Devon 1 memberikan hasil bobot kering tanaman tertinggi sebesar 9.89 gram