Implementasi Kebijakan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan pada Pendidikan Dasar Tingkat SMP di Kota Tasikmalaya

Penelitian ini berjudul Implementasi Kebijakan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan pada Pendidikan Dasar Tingkat SMP di Kota Tasikmalaya. Judul tersebut dilatarbelakangi karena adanya ketidak merataan sarana dan prasarana pendidikan pada tingkat SMP di Kota Tasikmalaya serta sarana dan prasarana yang ada belum sesuai dengan Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 mengenai standar sarana dan prasarana pendidikan, diantaranya yaitu terdapat beberapa sekolah di Kota Tasikmalaya masih kekurangan Ruang kelas, masih terdapat ruang kelas dalam kondisi rusak, kapasitas maksimum ruang kelas belum sesuai dengan standar sarana dan prasana pedidikan, beberapa SMP belum memiliki ruang laboratorium dan ruang perpustakaan dengan kondisi baik. Selain itu ketidakmerataan kualitas pendidikan khususnya pada sarana dan prasarana pendidikan juga membuat stigma baru dikalangan masyarakat yaitu dengan adanya “lebel” mengenai adanya sekolah favorite dan sekolah tidak favorite. Sementara keberhasilan dari suatu pendidikan, dapat dinilai dari proses pendidikan salah satunya kegiatan belajar siswa. Kegiatan belajar siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana pendidikannya. Tujuan dalam menelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan engetahui faktor penghambat dan pendukung dari Implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka pemerataan kualitas pendidikan khususnya pada pendidikan dasar tingkat SMP di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan pada pendidikan dasar tingkat SMP di Kota Tasikmalaya pada beberapa sekolah masih belum terpenuhi sesuai dengan standarnya, seperti ruang perpustakaan, ruang labiratorium IPA, ruang laboratorium komputer, peralaran olah raga, peralatan laboratorium dan peralatan kesenian. Dalam mendukung ketercapaian dari tujuan implementasi kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan SMP di Kota Tasikmalaya perlu didukung dengan adanya ketersediaan anggaran yang dialokasikan sesuai dengan kebijakan standar sarana dan prasarana pendidikan baik dana dari APBD Kota Tasikmalaya, APBD Provinsi Jawa Barat, maupun dana dari APBN. Koordinasi antar aktor kebijakan dan monitoring secara berkala kepada sasaran kebijakan dapat meminimalisir terjadinya permasalahan pada sarana dan prasarana pendidikan disekolah. Mekanisme pelaksanaan kebijakan yang berjalan dengan baik dikarenakan adanya komitmen dari aktor kebijakan dalam memastikan mekanisme pelaksanaan kebijakan sesuai dengan prosedurnya serta adanya sumber daya manusia yang berperan secara aktif dalam implementasi kebijakan dapat berpengaruh dalam ketercapaian tujuan kebijakan, Maka dari itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perlu adanya pendidikan dan pengembangan lebih lanjut terkait dengan pengelolaan sarana dan prasarna pendidikan di tingkat SMP, sehingga pengelolaan sarana dan prasarna pendidikan dapat berjalan dengan baik oleh aktor kebijakan dan dapat menghasilkan output maupun outcome yang maksimal