Diferensial Leukosit Ikan Nilem (Osteochilus vittatus) yang Diberi Pakan Suplementasi Chlorella vulgaris dan Spirulina platensis serta Dipelihara dalam Sistem Berbeda

Ikan nilem (Osteochilus vittatus) merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Pulau Jawa. Permintaan pasar yang tinggi membuat persedian stock ikan nilem menipis, maka perlu adanya inovasi pengembangan budidaya ikan nilem. Permasalahan yang sering timbul dalam budidaya ikan nilem adalah ikan yang sering terserang penyakit. Solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu memberikan suplementasi dan sistem pemeliharaan yang baik. Salah satu metode untuk menjaga kesehatan ikan yaitu pemberian pakan bersuplementasi seperti Chlorella vulgaris dan Spirulina platensis serta sistem pemeliharaan bioflok. C.vulgaris dan S. platensis merupakan mikroalga yang mengandung berbagai nutrisi seperti sumber protein yang bersifat imunostimulan. Sistem bioflok dapat menjaga kualitas air dengan memanfaatkan mikroorganisme yang dapat merubah sisa pakan dan buangan metabolisme menjadi bahan yang pakan alami bagi ikan. Bioflok juga mampu memberikan efek positif terhadap kesehatan ikan karena dapat menekan patogen dan sebagai probiotik. Penelitian tentang diferensial leukosit ikan nilem yang diberi C. vulgaris, S. platensis, serta dipelihara dalam pemeliharaan berbeda belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan suplementasi S. platensis dan C. vulgaris yang dipelihara dalam sistem berbeda terhadap diferensial leukosit, mendapatkan sistem pemeliharaan terbaik untuk meningkatkan diferensial leukosit ikan nilem yang dipelihara dalam sistem berbeda, mendapatkan kombinasi antara perlakuan pakan dan sistem pemeliharaan terbaik dalam meningkatkan diferensial leukosit. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yang dicobakan adalah perlakuan pakan bersuplementasi S. platensis dan C. vulgaris serta kombinasi keduanya, sedangkan faktor kedua adalah sistem pemeliharaan (bioflok dan non-bioflok). Adapun perlakuan yang dicobakan ada 5 (lima) dan tiap perlakuan di ulang 4 (empat) kali. Parameter yang diukur yaitu persentase sel-sel leukosit (limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui pengaruh yang dicobakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pakan suplementasi secara signifikan (P