Geologi dan Studi Fasies Gunung Api Purba Karangbolong berdasarkan Volkanostratigrafi dan Anomali Gravitasi Daerah Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan banyak gunung api, baik yang sudah tidak aktif (gunung api purba) maupun gunung api yang masih aktif hingga saat ini. Gunung api bisa menjadi suatu potensi yang sifatnya profit oriented, salah satunya yaitu sumber mineral ataupun energi. Salah satu potensi gunung api yang berada di Indonesia adalah potensi Gunung Api Purba Karangbolong dengan munculnya beberapa altrasi mineral. Namun dalam hal ini, Gunung Api Purba Karangbolong telah dalam kondisi gunung api purba dengan tahap pengerosian tingkat lanjut. Sehingga keberadaan pusatnya sulit ditemukan, hanya tinggal sisa – sisa dan jejak peninggalannya saja. Maksud dari penelitian ini adalah untuk merekonstruksi kembali sejarah serta mencari tau letak keberadaan pusat gunung api tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dan pemetaan geologi lapangan, metode laboratorium dan studio yang meliputi analisis geomorfologi; analisis struktur; analisi stratigrafi; analisi petografi; dan analisis anomali gravitasi menggunakan software Oasis Montaj. Hasil dari penelitian adalah geomorfologi daerah penelitian terdiri dari bentang alam gunung api dan bentang alam karst. Bentang alam gunung api terdiri dari Satuan Punggungan Dinding Kaldera Karangbolong dan Satuan Bukit Intrusi Karangbolong. Satuan Geologi daerah penelitian meliputi satuan batuan lava andesit, breksi pirolkastik, tuff, intrusi andesit porfiri, dan batugamping. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa Sesar Mendatar Kiri Agrosari dan Sesar Mendatar Kanan Jladri. Anomali Gravity menunjukan arah trend Barat – Timur, sedangkan orientasi medan gravity berubah dari nilai yang rendah di Utara menuju nilai yang tinggi di Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemungkinan pusat Gunung Api Purba Karangbolong berada disebelah relatif Selatan daerah penelitian, dan daerah penelitian masuk kedalam Fasies Proksimal