Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Fenologi Pembungaan Tanaman Buncis Pheseolus Vulgaris L Dan Keanekaragaman Serangga Penyerbuk

Perubahan iklim merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia yang mengakibatkan fenomena cuaca yang tidak menentu. Ketinggian tempat merupakan salah satu faktor pengendali iklim yang berpengaruh kuat terhadap suhu udara. Terdapat korelasi antara perubahan suhu udara dengan ketinggian tempat di Indonesia. Bertambahnya ketinggian menyebabkan suhu udara semakin menurun dan kandungan O2 semakin menipis. Ketinggian tempat juga banyak mempengaruhi biofisik dan reproduksi tanaman pertanian, yang meliputi respon penurunan temperatur terhadap pertumbuhan tanaman pertanian dan hasil produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim yang direpresentasikan oleh ketinggian lokasi, terhadap fenologi pembungaan tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) dan keanekaragaman serangga penyerbuk. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling untuk pengambilan data bunga sedangkan Scan sampling digunakan untuk mengambil data serangga. Sampel diambil sebanyak 24 tanaman buncis dari jumlah populasi di setiap lokasi. Terdapat enam lokasi yaitu 50 m dpl, 200 m dpl, 400 m dpl, 600 m dpl, 800 m dpl, dan 1.000 m dpl. Parameter tanaman yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga, ukuran bunga dan waktu mekar bunga serta keanekaragaman serangga penyerbuknya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan analisis korelasi regresi. Hasil analisis menunjukan adanya pengaruh ketinggian tempat terhadap waktu bunga muncul pertama, jumlah bunga dan ukuran bunga serta terhadap keragaman serangga penyerbuk. Buncis tumbuh dan berkembang secara optimal pada ketinggian 800 - 1.000 m dpl