Pencegahan dan Penanganan Pernikahan Dini (Studi tentang Peran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Banyumas)

Penelitian ini berjudul PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERNIKAHAN DINI (Studi tentang Peran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Banyumas ). Judul ini dilatarbelakangi oleh fenomena pernikahan dini di Kabupaten Banyumas yang terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pencegahan dan penanganan menjadi tanggung jawab DPPKB P3A dalam menangani pernikahan dini yang terjadi di lingkungan masyarakat sesuai dengan peraturan Bupati Banyumas Nomor 30 tahun 2010 tentang penjaaran tugas dan fungsi dinas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 4 aspek peran yaitu entrepreneur, koordinasi, fasilitasi dan stimulasi DPPKB P3A dalam mengatasi pernikahan dini di Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dimana data yang yang diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling dan validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Banyumas dalam upaya pencegahan dan penanganan pernikahan dini di Kabupaten Banyumas terdapat pada aspek entrepreneur, koordinasi, fasilitasi dan stimulasi. Namun DPPKB P3A harus meningkatkan peranannya karena terdapat kelemahan pada aspek entrepreneur, fasilitasi, stimulasi dan koordinasi. Dalam aspek entrepreneur, DPPKB P3A belum mempunyai inovasi program dalam melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan pernikahan dini. Dalam aspek fasilitasi, DPPKB P3A masih terbatas dengan alat sosialisasi dan dana yang minim. Pada aspek koordinasi, DPPKB P3A mengalami keterbatasan SDM yang ahli dalam bidangnya. Pada aspek stimulasi, kurangnya perhatian setalah melakukan sosialisasi