Analisis Usahatani Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

Indonesia dengan tanah yang subur memiliki bermacam-macam tanaman seperti: palawija, hortikultura, dan tanaman tahunan. Biaya usahatani cabai rawit yang tidak sedikit namun dengan harga jual cabai rawit yang tinggi, perlu dilakukan kajian mengenai kelayakan usahatani cabai rawit dalam mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk berusahatani cabai rawit. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar biaya produksi yang dibutuhkan dan pendapatan yang diperoleh keluarga tani dalam usahatani cabai rawit, mengetauhi kelayakkan usahatani cabai rawit, dan mengetahui nilai titik impas usahatani cabai rawit di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Wanasari merupakan daerah penghasil cabai rawit yang mengalami kenaikkan produksi tiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir. Sasaran penelitian ini adalah petani di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes yang menanam cabai rawit. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Two Stage Cluster Random Sampling dan diperoleh 65 responden. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pencatatan data. Analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, R/C rasio, dan break even point. Usahatani cabai rawit di Kecamatan Wanasari pada luas lahan 1 hektar mengeluarkan biaya mencapai Rp55.251.200,00 penerimaan sebesar Rp72.575.813,00 dan pendapatan yang diterima sebesar Rp17.324.612,00. Analisis R/C Ratio usahatani cabai rawit di Kecamatan Wanasari dengan nilai R/C Rasio sebesar 1,31 layak untuk dijalankan. Analisis BEP (Break Even Poin) usahatani cabai rawit didapat nilai BEP unit sebesar 2549,78 Kg, dan BEP rupiah Rp31.604.880,61