The Effect of Profitability, Liquidity, and Company Size on Corporate Social Responsibility Disclosure

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat diartikan bahwa sebuah perusahaan harus bertanggung jawab untuk setiap tindakannya yang mempengaruhi orang-orang, masyarakat, dan lingkungan mereka. Dalam pengambilan keputusan melaksanakan tanggung jawab sosial, perusahaan tidak hanya melihat dampak ekonomi yang ditimbulkan, seperti tingkat keuntungan yang akan didapat. Tapi perusahaan harus mempertimbangkan dan memperhitungkan dampak sosial ataupun dampak lingkungan yang timbul dari keputusan itu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam setiap program yang dilaksanakan perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat berguna baik bagi segelintir orang maupun kebanyakan orang. Tujuannya yakni agar perusahan, masyarakat dan lingkungan dapat berdampingan secara damai. Perkembangan CSR di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian karena masih banyak perusahaan yang belum menerapkan konsep CSR dalam kegiatan perusahaan. Didalam dunia bisnis yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam baik secara langsung maupun tidak langsung tentu memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya. Dampak pada lingkungan tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Sering kali perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam mengklaim bahwa mereka telah melaksanakan kewajiban sosial terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Karena alasan inilah peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teori yang digunakan adalah teori stakeholder dan teori legitimasi. Stakeholder teori menyatakan bahwa entitas tidak hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun dapat memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Pengungkapan CSR dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan stakeholders-nya, sehingga semakin luas pengungkapan CSR tersebut maka akan semakin baik dukungan dari stakeholders. Sedangkan teori legitimasi menyatakan perusahaan melaksanakan kegiatannya dengan norma perilaku dan nilai sosial yang dapat diterima oleh system sosial dimana perusahan berada oleh sebab itu dalam melaksanakan kegiatan usaha yang dilaksanakan perusahaan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya konflik dimasyarakat maupun dilingkungan tempat beroperasi. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Populasi penelitian ini adalah semua perusahan industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018. b. Perusahaan sector industry dasar dan kimia yang mempublikasikan laporan tahunan (annual report) berturut-turut pada tahun 2016-2018. c. Perusahaan yang mengungkapkan pertanggung jawaban sosial dalam laporan tahunan selama periode 2016-2018. 55 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Periode penelitian adalah 3 tahun sehingga diperoleh jumlah data sebanyak 165. Terdeteksi 29 perusahaan sebagai outlier dan harus dihilangkan. Sehingga jumlah data yang diperoleh sebanyak 78. Penelitian ini menggunakan multiple linear regression analysis untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengukur pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan digunakan daftar indeks Global Reporting Initiative (GRI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Implikasi dari penelitian ini adalah secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah referensi untuk penelitian serupa kedepannya mengenai pengungkapan tanggung jawab perusahaan di Indonesia. Untuk perusahaan, perusahaan perlu melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial, karena hal tersebut akan menjadi nilai positif bagi investor yang akan menanamkan modalnya