Efisiensi Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Tempe di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas

Desa Pliken merupakan sentra industri tempe di Kabupaten Banyumas. Mayoritas masyarakat Desa Pliken bekerja sebagai pengrajin tempe yang kemudian dipasarkan ke pasar-pasar di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Industri tempe di Desa Pliken masih bersifat rumah tangga dan hanya menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga saja. Tingkat pendidikan pengrajin tempe yang rendah menyebabkan rendahnya pengetahuan tentang biaya, penerimaan dan keuntungan. Pengolahan kedelai dengan menggunakan beberapa perlakuan memberikan nilai tambah terhadap penjualan kedelai. Efisiensi usaha menjadi penting karena berpengaruh terhadap keuntungan serta dalam mengembangkan usaha, sehingga perlu diteliti apakah usaha tersebut sudah efisien atau belum karena dapat menjadi tolak ukur keberhasilan di masa yang akan datang. Tujuan penelitian adalah: (1) menghitung biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan agroindustri tempe pada strata I, strata II, dan strata III, (2) mengetahui tingkat efisiensi usaha pada agroindustri tempe, (3) mengetahui nilai tambah pada agroindustri tempe di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan pada 1 sampai 30 Juni 2020 di Desa Pliken. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penentuan tempat dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Pliken merupakan sentra industri tempe di Kabupaten Banyumas. Metode pengambilan sampel secara stratified random sampling dengan dasar strata adalah jumlah bahan baku kedelai yang digunakan selama proses produksi satu bulan. Jumlah strata ada 3 yaitu Strata I: 5 sampai 30 kg, Strata II: 31 sampai 56 kg, Strata III: 57 sampai 82 kg. Jumlah sampel yaitu 40 orang pengrajin tempe. Data dianalisis menggunakan analisis biaya, penerimaan, keuntungan, analisis efisiensi usaha dan analisis metode Hayami (1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bulan Juni 2020 agroindustri tempe di Desa Pliken pada Strata III memiliki keutungan lebih besar daripada Strata I dan Strata II. Agroindustri tempe di Desa Pliken pada bulan Juni 2020 efisien sehingga layak untuk dikembangkan. Nilai tambah pengolahan kedelai menjadi tempe di Desa Pliken yaitu Rp6.744,00 per kg dengan rasio nilai tambah sebesar 35 persen terhadap nilai produk