Hubungan Tingkat Kebersihan Mandiri dengan Infeksi Cacing Usus Ascaris Lumbricoides dan Trichuris Trichiura pada Santri di Pondok Pesantren Nurul Huda Desa Langgongsari Banyumas

Infeksi cacing usus (helminthiasis) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah, jumlah kasus infeksi cacing usus tahun 2015 dilaporkan mencapai 60%. Infeksi cacing usus pada umumnya menyebar melalui kontaminasi feses pada makanan atau minuman yang tercemar telur infektif sehingga aspek kebersihan menjadi faktor risiko transmisi parasit. Anak-anak sebagai kelompok usia yang rentan terhadap infeksi cacing usus perlu dibekali pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih sehat. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara kebersihan mandiri santri yaitu kebiasaan mencuci tangan; kebersihan kuku ; kebiasaan mandi; kebiasaan buang air besar (BAB) dan pengunaan air bersih untuk minum dengan infeksi cacing usus. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan metode cross sectional pada 49 santri Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas pada bulan Januari. Hubungan antara variabel dianalisis dengan uji Fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka infeksi kecacingan di Pondok Pesantren Nurul Huda 6.1%, yang terinfeksi A.lumbricoides dan tidak ada yang terinfeksi T.trichiura. Berdasarkan hasil uji fisher antara variabel kebersihan mandiri dengan infeksi kecacingan menunjukan hubungan yang bermakna secara statistik ditunjukkan dengan nilai p value 0.005 atau p ≤ 0.05, sehingga kebersihan mandiri kemungkinan menjadi faktor resiko yang mempengaruhi infeksi kecacingan. Kesimpulan studi ini ialah terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan mandiri dengan infeksi cacing usus santri Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas