Optimasi Daya dan Lama Ekstraksi terhadap Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Ekstrak Bunga Kecombrang dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE)

Saat ini banyak peneliti menggali aktivitas biologis seperti aktivitas antibakteri dan aktivitas antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia dan bidang pangan. Tanaman yang diketahui mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan yang tinggi yaitu bunga kecombrang. Senyawa kimia mudah rusak apabila berada pada lingkungan diatas titik optimumnya. Metode ekstraksi sederhana yang biasa digunakan adalah metode konvensional yang umumnya dapat mengakibatkan rusaknya senyawa kimia akibat adanya proses termal, pengerjaannya lama, dan menggunakan pelarut organik yang dapat menghasilkan residu beracun juga limbah yang sulit di degradasi. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang ramah lingkungan dan penggunaan Microwave Assisted Extraction (MAE) diharapkan dapat menjadi solusi. Faktor yang mempengaruhi ekstraksi diantaranya daya dan lama ekstraksi. Daya optimum penting untuk menghindari suhu degradatif senyawa target dan kelebihan tekanan dalam proses ekstraksi. Sedangkan lama ekstraksi mempengaruhi nilai rendemen ekstraksi dan mutu ekstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengetahui pengaruh daya dan lama ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri dan antioksidan ekstrak bunga kecombrang dengan metode MAE; 2) mengetahui kombinasi perlakuan antara daya dan lama ekstraksi yang optimal untuk menghasilkan ekstrak bunga kecombrang dengan kualitas yang baik ditinjau dari aktivitas antibakteri dan antioksidan. Metode penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan komposit pusat atau Central Composite Design (CCD) menggunakan aplikasi Design Expert ver.10. Faktor yang diteliti adalah daya ekstraksi dengan 3 taraf yaitu 200, 250, 300 watt dan lama ekstraksi terdiri dari 3 taraf yaitu 3, 5, 7 menit. Berdasarkan 2 faktor tersebut didapatkan 13 formula optimasi. Formula optimum yang telah direkomendasikan dianalisis menggunakan Analysis of variance. Variabel yang diamati yaitu fitokimia (uji alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan triterpenoid, tanin, fenol hidrokuinon, dan glikosida), aktivitas antioksidan, aktivitas antibakteri, pH, warna, total fenol dan total flavonoid. Hasil dari kombinasi perlakuan diperoleh bahwa daya dan lama ekstraksi yang optimum berada pada daya 250 watt dengan lama ekstraksi selama 5 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan daya dan lama ekstraksi berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan dan antibakteri Staphylococcus aureus tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antibakteri Escherichis coli. Pada daya dan waktu optimum didapatkan hasil bahwa aktivitas antioksidan sebesar 435,386 ppm, aktivitas antibakteri E.coli sebesar 6,67 mm, aktivitas antibakteri S.aureus sebesar 7,76 mm. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa pada bunga kecombrang positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, tanin, fenol, dan glikosida. Karakteristik ekstrak pada kondisi optimum diketahui memiliki Ph 4,5, warna L* 29,22; a* 7,65; b* 17,24, total fenol sebesar 35,10 mg TAE/100 g, dan total flavonoid sebesar 26,41 mg QE/100 g