Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kebugaran Tukik Penyu Laut: Systematic Literature Review

Tingkat kebugaran merupakan indikator penting untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada tahap awal kehidupan tukik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kebugaran tukik penyu laut dilihat dari profil morfologi dan performa lokomotor yang meliputi kemampuan berjalan (crawling performance), membalikkan tubuh (self-righting performance), dan berenang (swimming performance). Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka sistematis (systematic literature reviews). Penulis menemukan 24 artikel yang diterbitkan selama 2010-2020 yang diakses melalui Google Scholar, Science Direct, dan Springer Link. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi profil morfologi dan performa lokomotor, yaitu paparan sinar matahari (12,5%); suhu sarang inkubasi (33,3%); teknik inkubasi (8,3%); ukuran pasir (8,3%). Selain itu, profil morfologi dan performa lokomotor berurutan dipengaruhi oleh variasi fenotipe 8,3% dan 12,5%, serta asal induk dan lingkungan sarang 8,3% dan 4,2%. Faktor yang hanya mempengaruhi performa lokomotor, antara lain waktu pelepasliaran dan penggalian sarang (4,2%); urutan keluar sarang, suhu pasir, waktu keluar sarang, jarak sarang ke laut (4,2%); suhu air (8,3%). Sarang yang sedikit terpapar sinar matahari, suhu optimal (30 °C), menggunakan teknik inkubasi penangkaran pantai, mempunyai ukuran pasir halus (0,5-1 mm), dan memiliki variasi fenotipe berupa pola sisik modal scute patterns menghasilkan tukik dengan ukuran karapas yang lebih besar dan performa lokomotor lebih tinggi. Selanjutnya, performa lokomotor lebih tinggi diperoleh jika tukik segera dilepaskan setelah muncul ke permukaan dan langsung digali, tukik pertama yang keluar sarang, memiliki suhu pasir (< 36 °C), waktu keluar sarang sebelum pukul 08.00, sarang lebih dekat ke laut, suhu air hangat (30 °C), dan mempunyai kondisi lingkungan yang baik