Efektivitas Sistem Zonasi Dalam Penyetaraan Kualitas Pendidikan di Kabupaten Banyumas

Pendidikan merupakan tiang kebudayaan dan pondasi utama untuk membangun peradaban bangsa. Namun di Indonesia, permasalahan tentang pendidikan masih terus berlanjut. Salah satunya di Kabupaten Banyumas, masalah tentang kesetaraan kualitas pendidikan masih belum merata diseluruh sekolah khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuat kebijakan sistem zonasi pendidikan yang telah diterapkan sejak tahun 2017. Namun dalam pelaksanaannya, kebijakan tersebut belum mampu menjawab permasalahan yang ada, hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai ujian akhir siswa yang masih terlihat range perbedaannya di setiap sekolah sehingga menciptakan persepsi sekolah favorit dan non favorit. Sejak diberlakukan sistem zonasi pada tahun 2017 hingga 2019 masih terdapat perubahan-perubahan kebijakan yang dilakukan. Namun, perubahan-perubahan ini belum mampu mencapai tujuan dari sistem zonasi tersebut yang menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dari sistem zonasi tersebut. Efektivitas merupakan suatu unsur pokok dalam mengukur tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam suatu organisasi, kegiatan ataupun program. Dapat dikatakan efektif apabila tujuan ataupun saran seperti yang ditetapkan telah tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan ukuran efektivitas menurut Duncan (1988) dengan tiga indikator yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam aspek pencapaian tujuan, berdasarkan kebijakan sistem zonasi, Dinas Pendidikan belum mampu melakukan tujuan utama zonasi yaitu perubahan image sekolah favorit dan non favorit namun dalam pelaksanaannya sudah terdapat kesesuaian jarak. Kemampuan dalam aspek integrasi sudah cukup baik namun belum mampu menyeluruh dikarenakan penyampaian informasi yang terbatas. Namun disamping itu, keterlibatan aktor pelaksana dan kepatuhan pada prosedur pelaksana sudah berjalan baik. Dan aspek adaptasi dalam penelitian ini sudah berjalan baik dengan melihat ketanggapan dari Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk memfasilitasi jika terjadi kerusakan, serta terdapat pelatihan dan pembinaan untuk peningkatan kualitas tenaga pengajar. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah kebijakan sistem zonasi yang dilaksanakan di Kabupaten Banyumas belum bisa dikatakan efektif dikarenakan tujuan dari sistem zonasi dalam penyetaraan kualitas pendidikan belum bisa tercapai secara maksimal. Selain itu, masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya diantara lain, perspektif sekolah favorit dan non favorit yang masih terjadi, sosialisasi yang kurang masif, serta kualitas dan jumlah sekolah yang belum merata. Kata Kunci: Pendidikan, Efektivitas, Sistem Zonasi Pendidika