Efisiensi Pemupukan N dengan Aplikasi Pupuk Organik Cair Limbah Tahu pada Tanaman Kale (Brassica oleracea var. acephala)

Penggunaan pupuk urea yang semakin masif oleh petani sebagai faktor utama produksi tanaman kale yang optimal, menyebabkan banyak masalah baru. Mulai dari meningkatnya biaya produksi yang dipicu mahalnya urea, hingga degradasi lahan akibat penumpukan zat kimiawinya. Degradasi lahan memicu petani untuk semakin menambah input urea agar kebutuhan hara bagi kale dapat terpenuhi yang akhirnya justru menurunkan efisiensi penggunaannya. Perlu dicarikan solusi yang berbasis organik untuk mengatasi masalah efisiensi urea dan degradasi lahan, salah satunya dengan penggunaan limbah tahu sebagai POC. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui dosis pupuk urea yang efisien untuk pertumbuhan tanaman kale, 2) mengetahui konsentrasi POC limbah tahu yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman kale, 3) mengetahui kombinasi pemupukan urea dan POC limbah tahu yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman kale, dan 4) mengetahui pengaruh pemupukan urea dan POC limbah tahu terhadap persentase efisiensi serapan N tanaman kale. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangkemiri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian 110 m dpl, serta di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman dari bulan Agustus sampai Oktober 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 faktor, yaitu 4 taraf dosis pupuk urea berupa U0 (0 g/tanaman), U1 (0,20 g/tanaman), U2 (0,41 g/tanaman), dan U3 (0,82 g/tanaman) serta 4 taraf konsentrasi POC limbah tahu berupa T0 (0 ml/l air), T1 (50 ml/l air), T2 (100 ml/l air), dan T3 (150 ml/l air), sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Penelitian diulang 3 kali dengan tiap unit terdiri dari 3 tanaman, sehingga keseluruhan terdapat 144 tanaman. Variabel yang diamati dan diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, panjang akar, bobot akar segar, bobot akar kering, serapan nitrogen, kadar klorofil daun, dan pH tanah. Data hasil penelitian dianalisis ragam pada taraf kesalahan 5% dan jika terdapat perbedaan yang signifikan, maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan urea dosis 0,41 g/tanaman atau 50% dosis rekomendasi berpengaruh terhadap tinggi dan bobot tajuk segar tanaman kale, sedangkan dosis 0,82 g/tanaman berpengaruh terhadap luas daunnya. Pemupukan POC limbah tahu konsentrasi 150 ml/l air berpengaruh terhadap tinggi tanaman kale, sedangkan konsentrasi 0 ml/l air berpengaruh terhadap bobot akar keringnya. Pemupukan POC limbah tahu konsentrasi 150 ml/l air tidak mampu memberikan efisiensi pemupukan urea sebesar 50% dari dosis rekomendasi, tapi konsentrasi 50 ml/l air yang mampu memberikannya dan berpengaruh terbaik hanya terhadap luas daun tanaman kale. Pemupukan urea dan POC limbah tahu tidak mampu meningkatkan persentase efisiensi serapan N tanaman kale secara optimal