Pengaruh Pupuk Silika (Si) dari Zeolit dan Arang Bagase Terhadap Karakter Agronomi Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) pada Kondisi Stres Air Tanah Inceptisol

Kebutuhan terhadap beras selalu mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, namun produksi padi belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Permasalahan pada lahan kering banyak terjadi di Indonesia, hal ini mengakibatkan produksi tanaman. Padi gogo merupakan komoditas pangan yang dapat dibudidayakan di lahan kering. Pupuk silika diketahui dapat menjaga kelembaban tanah sehingga kandungan air dalam tanah terjaga, penstabil zat hara, mengurangi cekaman abiotik, serta meningkatkan resistensi tanaman terhadap cekaman biotik. Arang ampas tebu mengandung konsentrasi Si sebesar 50-70%. Zeolit dapat meningkatkan KTK, meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah, sebagai penyerap air, mengontrol kelembaban tanah dan meningkatkan efisiensi pemupukan. Oleh karena itu, diharapkan dengan pemberian pupuk silika pada lahan kering dapat meningkatkan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perbandingan dosis pupuk Si dari arang bagase dan Zeolit yang terbaik terhadap kondisi stres air tanah pada tanaman padi gogo dan, 2) mengetahui pengaruh penambahan pupuk Si pada kondisi stres air tanah terhadap karakter agronomi tanaman padi gogo. Penelitian ini dilaksanakan di screen house Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada Mei 2019 sampai Oktober 2019. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan faktorial dengan rancangan lingkungan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan rancangan perlakuan Split-plot Design. Perlakuan terdiri dari 3 faktor, kondisi stress air sebagai main plot dan kombinasi jenis bahan dan dosis Si sebagai sub-plot. Setiap blok diberi perlakuan yang berbeda. Variabel yang diamati meliputi variabel pertumbuhan: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan jumlah anakan. Variabel produksi: panjang akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, bobot basah tanaman bagian atas, bobot basah tanaman bagian bawah, bobot kering tanaman bagian atas, bobot kering tanaman bagian bawah, jumlah gabah bernas, jumlah gabah hampa, bobot gabah bernas, bobot gabah hampa,. Variabel fisiologi: kehijauan daun dan kadar prolin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi stres air memberikan pengaruh terhadap bobot tanaman basah sebesar 135,25 pada perlakuan A2, bobot tanaman bagian atas basah sebesar 110,06 pada perlakuan A2, bobot tanaman kering sebesar 55,33 pada perlakuan A1, dan bobot tanaman bagian atas kering sebesar 41,72 pada perlakuan A2. Sumber bahan memberikan pengaruh terhadap bobot akar kering sebesar 13,52 pada pemupukan zeolit. Perlakuan dosis pupuk silika memberikan pengaruh pada variabel pertumbuhan yaitu tinggi tanaman sebesar pada perlakuan D3, jumlah daun sebesar pada perlakuan D3, luas daun sebesar pada perlakuan D3, dan jumlah anakan sebesar pada perlakuan D3. Tidak terjadi interaksi antara stres air dengan sumber bahan, sumber bahan dengan dosis pupuk maupun ketiga perlakuan