Kinerja Usahatani Kedelai di Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga

Kecamatan Kemangkon merupakan salah satu daerah penghasil kedelai di Kabupaten Purbalingga yang memiliki produksi dan luas panen kedelai paling besar dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Purbalingga. Hasil kinerja usahatani yang baik berarti petani telah mampu mengelola dan mengalokasikan faktor produksinya dengan tepat sehingga memperoleh hasil produksi yang tinggi dan memberikan keuntungan bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui besaran produktivitas dan pendapatan usahatani kedelai, 2) menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap besarnya hasil produksi usahatani kedelai, dan 3) menganalisis efisiensi penggunaan faktorfaktor produksi usahatani kedelai di Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga yang dipilih secara sengaja (purposive). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling) dan diperoleh 50 petani responden. Responden penelitian adalah petani yang menjalankan usahatani kedelai pada waktu tanam Februari sampai dengan Maret 2018. Kinerja usahatani dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan melihat produktivitas, pendapatan dan perbandingan penerimaan dengan biaya produksi (R/C). Analisis regresi fungsi produksi Cobb Douglas digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi dan efisiensi usahatani kedelai di Kecamatan Kemangkon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kedelai di Kecamatan Kemangkon mencapai 1,426 ton/ha. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani kedelai, besarnya penerimaan usahatani kedelai sebesar Rp12.036.203,- /ha/MT dengan total biaya produksi sebesar Rp9.754.063,- /ha/MT diperoleh nilai R/C sebesar 1,23, sehingga pendapatan usahatani kedelai yang diperoleh petani sebesar Rp2.282.140,-/ha/MT, hasil tersebut menunjukkan bahwa usahatani kedelai di Kecamatan Kemangkon menguntungkan. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi berupa luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai. Secara sendiri-sendiri faktor produksi yang berpengaruh positif dan signifikan adalah luas lahan, sedangkan faktor produksi benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja adalah tidak signifikan terhadap produksi kedelai. Berdasarkan perhitungan efisiensi alokasi penggunaan faktor produksi bahwa nilai NPMx/Px luas lahan sebesar 3,144, benih sebesar 8,539, pupuk sebesar -5,392, pestisida sebesar -0,446 dan tenaga kerja sebesar -0,357. Nilai NPMxi/Pxi tersebut tidak sama dengan satu artinya penggunaan faktor- faktor produksi berupa lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja pada usahatani kedelai di Kecamatan Kemangkon tidak efisien