Faktor-Faktor yang Memengaruhi Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia ke Lima Negara Tujuan Utama di Asia Tahun 2006-2015

Penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia ke Lima Negara Tujuan Utama di Asia Tahun 2006-2015”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis volume ekspor biji kakao tahun se-belum, harga ekspor biji kakao, dan Produk Domestik Bruto per kapita negara importir terhadap volume ekspor biji kakao Indonesia ke lima negara tujuan utama di Asia tahun 2006-2015, serta mengestimasi trend dan prediksi volume ekspor biji kakao Indonesia ke lima negara tujuan utama di Asia selama lima tahun ke depan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode regresi data panel yang terdiri dari data cross section sebanyak lima negara, dan data time series selama sepuluh tahun dari 2006-2015. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif. Alat analisis yang digunakan Panel Least Square dengan analisis regresi data panel yang dilakukan dengan menggunakan Eviews dan di dapat pendekatan berupa Common Effect Model. Subyek dari penelitian ini adalah lima negara tujuan utama di Asia yaitu Malaysia, Singapura, Tiongkok, Thailand, dan India. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume ekspor biji kakao Indonesia tahun sebelum berpengaruh positif terhadap volume ekspor biji kakao Indonesia, harga ekspor biji kakao Indonesia, dan Produk Domestik Bruto per kapita negara importir berpengaruh negatif terhadap volume ekspor biji kakao Indonesia, trend volume ekspor ke Tiongkok dan India menunjukkan trend yang negatif, trend volume eskpor ke Malaysia, Singapura, dan Thailand menunjukkan trend yang positif. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya upaya meningkatkan daya saing biji kakao Indonesia di pasar dunia, menambah pangsa pasar, dengan cara meningkatkan kualitas biji kakao tersebut, meningkatkan produksi kakao yang dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu peningkatan luas lahan, serta pemeliharaan tanaman kakao, pemerintah memfasilitasi petani kakao dengan menyiapkan tenaga pendamping, bibit, pupuk, dan pestisida untuk meningkatkan mutu dan kualitas, memberikan wawasan kepada pekebun kakao, serta melakukan ekspor tidak hanya dalam bentuk primer, tetapi juga dalam bentuk olahan agar menambah nilai gunanya