Perbaikan Media Tanam Krisan dalam Pot dengan Penambahan Pupuk Kotoran Ternak dan Olahan Sampah Organik pada Beberapa Varietas Krisan

Tanaman krisan merupakan tanaman yang dimanfaatkan bunganya untuk dijual sebagai bunga potong, bunga hiasan di meja dan pot, maupun bunga untuk perayaan tertentu.Krisan membutuhkan media tanam yang porus, dengan tekstur tanah liat berpasir dan pH antara 5,5-6,7. Penggunaan media tanam campuran lainnya semisal tanah dengan kotoran ternak, pupuk organik, kompos, maupun olahan sampah juga dapat diterapkan sebagai alternatif media tanam.Penambahan nutrisi tanah dapat dilakukan melalui pupuk hijau, pupuk organik, kotoran ternak, dan sebagainya.Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan komposisi media tanam yang baik bagi tanaman krisan, dan (2) menentukan jenis varietas krisan yang menunjukkan hasil terbaik terhadap campuran media tanam. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Doro, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan selama bulan Maret sampai Agustus 2017.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktorial 2 faktor dengan perlakuan media tanam (7 jenis) dan varietas krisan (4 jenis) diulang sebanyak 5 kali. Data dianalisis dengan uji kontras ortogonal pada taraf 5 %, apabila berbeda nyata antar-perlakuan, diuji lanjut menggunakan Duncan pada taraf nyata yang sama. Variabel yang diamati antara lain variabel tanah (pH, C-organik, KTK, N total, P2O5 potensial, K2O potensial, C/N rasio) dan variabel tanaman (tinggi tanaman, diameter tanaman, waktu muncul tunas baru, waktu fase generatif dan muncul knop, waktu coloring, dan waktu berbunga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) media tanam yang baik bagi tanaman krisan adalah media tanam campuran tanah dan olahan sampah organik (perbandingan 1:1), (2) semua varietas krisan menunjukkan hasil analisis yang sama (tidak berbeda nyata) terhadap perlakuan media tanam. Varietas yang digunakan memiliki umur panen antara 70-120 HST, akan tetapi saat penelitian membutuhkan waktu kurang lebih 150 hari sampai masa panen. Hal ini dikarenakan tidak adanya perlakuan pemberian paklobutrazol, perbedaan ketinggian tempat dengan syarat tumbuh, serta pH media tanam tidak sesuai