Aplikasi Ekstrak Sereh dan Dosis N, P, K Rendah Terhadap Pertumbuhan Gulma, Intensitas Serangan Hama dan Penyakit Serta Hasil Padi Gogo

Ketahanan pangan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional, yang diupayakan melalui peningkatan produksi beras nasional. Peningkatan produksi beras dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan kering untuk budidaya padi gogo. Umumnya lahan kering memiliki tingkat kesuburan yang rendah sehingga diperlukan suatu input teknologi seperti pemupukan. Organisme pengganggu tanaman juga menjadi faktor kendala dalam peningkatan poduksi beras nasional. Salah satu upaya dalam mengendalikan organisme penggangu tanaman dengan menggunakan ekstrak sereh yang ramah lingkungan. Latar belakang tersebut memberikan kesempatan untuk dilakukan penelitian tentang aplikasi ekstrak sereh dalam menekan serangan hama dan penyakit serta populasi gulma, dengan efisiensi penggunaan pupuk N,P,K sintetik pada dosis rendah di pertanaman padi gogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh aplikasi ekstrak sereh terhadap tingkat serangan hama, penyakit, pertumbuhan gulma, dan hasil padi gogo (2) pengaruh pemberian pupuk N, P, K rendah terhadap tingkat serangan hama, penyakit, pertumbuhan gulma, dan hasil padi gogo, (3) pengaruh aplikasi ekstrak sereh dan pupuk N, P, K rendah yang mampu menekan tingkat serangan hama, penyakit, pertumbuhan gulma, dan hasil padi gogo. Penelitian dilaksanakan selama bulan April hingga juli 2017 di Kebun Balai Benih Palawija Kalicacing. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan petak utama pupuk N, P, K dan anak petak ekstrak sereh. Penelitian menggunakan tiga ulangan dengan perlakuan sebanyak 12 kombinasi yaitu 50% pupuk rekomendasi dan tanpa ektrak sereh, 50% pupuk rekomendasi dan 5% ekstrak sereh, 50% pupuk rekomendasi dan 2,5% ekstrak sereh, 50% pupuk rekomendasi dan 1,67% ekstrak sereh, 50% pupuk rekomendasi dan 1,25% ekstrak sereh, 50% pupuk rekomendasi dan 1% ekstrak sereh, 100% pupuk rekomendasi dan tanpa ekstrak sereh, 100% pupuk rekomendasi dan 5% ekstrak sereh, 100% pupuk rekomendasi dan 2,5% ekstrak sereh, 100% pupuk rekomendasi dan 1,67% ekstrak sereh, 100% pupuk rekomendasi dan 1,25% ekstrak sereh, 100% pupuk rekomendasi dan 1% ekstrak sereh. Variabel yang diamati antara lain vegetasi gulma, intensitas serangan hama dan penyakit (%) serta komponen hasil meliputi jumlah malai, jumlah gabah per rumpun, persentase gabah isi per rumpun, bobot gabah per rumpun (gram), bobot 1000 biji (gram), bobot gabah petak efektif (kg) dan bobot gabah per hektar (ton). Hasil penelitian menunjukan gulma yang dominan tumbuh adalah Portulaca oleracea, Cynodon dactylon, dan Cyperus rotundus. Aplikasi ekstrak sereh dan pupuk N, P, K dengan dosis rendah belum mampu menekan intensitas serangan hama dan penyakit, pertumbuhan gulma, dan belum mampu meningkatkan komponen hasil, namun mampu meningkatkan persentase gabah isi per rumpun