Pengaruh Konsentrasi Rootone F dan Sumber Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Stek Jambu Citra (Syzygium samarangense)

Jambu air (Syzygium aqueum) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, namun dalam perkembanganya di Indonesia dirasa belum optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman jambu air adalah dengan cara perkembangbiakan vegetatif secara stek. Penyediaan bibit dengan cara stek seringkali mengalami permasalahan khususnya dalam pembentukkan akar. Pembentukkan akar ini dapat didukung dan dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh (ZPT) dan sumber bahan stek yang digunakan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk, 1) mengetahui pengaruh pertumbuhan stek jambu citra (Syzygium samarangense) yang berasal dari bahan stek yang berbeda, 2) mengetahui konsentrasi Rotoone F yang paling baik terhadap pertumbuhan stek tanaman jambu citra, dan 3) mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi Rotoone F dan sumber bahan stek terhadap pertumbuhan stek tanaman jambu citra. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian, Desa Melung Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan atau 85 hari mulai dari 31 Juli sampai dengan 23 Oktober 2018. Lokasi penelitian berada pada ketinggian tempat 1.307 m dpl (meter di atas permukaan laut). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 2 faktor yaitu bahan stek (cabang produktif dan cabang wiwilan), dan konsentrasi Rootone F (0 ppm; 150 ppm; 300 ppm; 450 ppm; 600 ppm). Stek ditanam pada media tanah top soil dan dilakukan dengan menggunakan sungkup yang terbuat dari plastik. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah suhu, kelembaban intensitas cahaya matahari, persentase stek hidup, waktu tumbuh tunas, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, bobot akar segar, dan bobot akar kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Rootone F paling baik untuk pertumbuhan stek jambu citra adalah 450 ppm yang menghasilkan rerata jumlah akar, bobot segar akar, bobot kering akar dan presentase hidup tertinggi yaitu berturut-turut 1,75; 0,16 g; 0,06 g; dan 26,67%. Sumber bahan stek dari cabang produktif memberikan pengaruh yang lebih baik pada variabel pengamatan jumlah daun dibandingkan cabang wiwilan dengan rerata berturutturut 2,67; 2,12. Tidak terjadi interaksi antara sumber bahan stek dan konsentrasi Rootone F terhadap pertumbuhan stek jambu citra