The Effect of Celebrity Endorsement on Brand Image Towards Purchase Intention (Study on Oppo Smartphone)

Smartphone menjadi wadah bagi orang-orang untuk berkomunikasi antara satu individu dengan yang lain. Saat ini hampir semua orang memiliki smartphone pribadi karena adanya fungsi yang ditawarkan di ponsel. Karena itu, bisnis smartphone di Indonesia sangat kompetitif. Salah satu smartphone teratas di Indonesia adalah Oppo. Untuk bersaing dengan smartphone lain, Oppo menggunakan selebriti sebagai strategi pemasaran mereka. Oppo merangkul salah satu endorser; Chelsea Islan karena popularitas dan kemampuannya untuk mempromosikan produk serta kesesuaiannya dengan citra Oppo. Strategi ini dianggap berhasil karena efek penggunaan celebrity endorser meningkatkan popularitas dan penjualan Oppo. Oleh karena itu, strategi pemasaran menggunakan selebriti sebagai endorser dapat dilakukan kembali karena efektif tetapi Oppo perlu mempelajari lebih lanjut tentang faktor pendukung selebriti untuk dapat mewakili Oppo dengan baik. Berdasarkan masalah di atas, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor pendukung dari selebriti (expertise, attractiveness, trustworthiness and match up), brand image (citra merek), dan purchase intention (niat beli). Metodologi penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah studi kasus dengan metode penelitian survei. Teknik convenience sampling yang berasal dari teknik pengambilan sampel non-probabilitas digunakan untuk pemilihan sampel. Sampel penelitian ini adalah 177, dari orang-orang yang menggunakan Oppo dan yang tahu keberadaan Chelsea Islan. Perangkat lunak statistik SPSS dan AMOS digunakan untuk menganalisa data. Temuan penelitian ini akan membantu Oppo dan pelaku bisnis lainnya untuk memahami implikasi dari celebrity endorser sebagai strategi pemasaran. Keterbatasan dari penelitian ini adalah beberapa jawaban responden tidak jelas karena mereka tidak membaca dan menjawab pertanyaan dengan baik. Oleh karena itu beberapa hasil penelitian tidak mewakili perspektif responden yang sebenarnya