Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Beras di Kabupaten Banjarnegara

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel harga beras, harga jagung, pendapatan per kapita dan jumlah penduduk terhadap permintaan beras di Kabupaten Banjarnegara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Kabupaten Banjarnegara dipilih sebagai lokasi penelitian karena penduduknya yang semakin bertambah setiap tahunnya namun luas lahan untuk bercocok tanam disana mengalami fluktuasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series selama 17 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai tahun 2016. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel harga beras, variabel harga jagung, variabel pendapatan per kapita dan variabel jumlah penduduk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang sumber datanya diperoleh dari dinas yang terkait dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dari berbagai buku dan jurnal terkait, serta media internet untuk melengkapi data tambahan yang diperlukan dalam penelitian ini. Hasil analisis penelitian ini menggunakan metode regresi non linier berganda. Berdasarkan hasil uji F, variabel yang diteliti dalam penelitian ini secara bersama – sama memberikan pengaruh yang nyata terhadap permintaan beras di Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan hasil uji t, variabel harga beras dan pendapatan per kapita memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap permintaan beras, sedangkan variabel harga jagung dan jumlah penduduk memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil uji elastisitas, elastisitas harga beras pada penelitian ini memiliki sifat yang inelastis. Implikasi dari penelitian ini yaitu yang pertama pemerintah diharapkan untuk menjaga kestabilan beras yang ada dengan cara mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Kedua, pemerintah diharapkan dapat menjaga kestabilan harga beras serta harga pangan yang lainnya sehingga apabila terjadi perubahan harga, baik konsumen maupun produsen tidak merasa mengalami kerugian