Pengaruh Variabel Moneter Sebelum dan Sesudah Penerapan Inflation Targeting Framework Terhadap Output Nasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel moneter baik sebelum maupun sesudah penerapan ITF terhadap output nasional. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Data yang digunakan merupakan data kuartal dari tahun 1999 sampai 2017. Alat analisis yang digunakan adalah regresi Ordinary Least Square (OLS), dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian secara simultan baik sebelum dan sesudah penerapan ITF menunjukkan bahwa variabel tingkat bunga, inflasi, nilai tukar, dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDB Indonesia. Secara parsial variabel tingkat suku bunga sebelum dan sesudah penerapan ITF tidak berpengaruh terhadap PDB Indonesia. Variabel inflasi sebelum penerapan ITF memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap PDB Indonesia, sedangkan sesudah penerapan ITF tidak berpengaruh terhadap PDB Indonesia. Variabel nilai tukar sebelum dan sesudah penerapan ITF tidak berpengaruh terhadap PDB Indonesia. Variabel jumlah uang beredar sebelum dan sesudah penerapan ITF memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PDB Indonesia. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perubahan struktural sesudah diterapkannya ITF terhadap PDB. Implikasi dari kesimpulan di atas adalah Bank Indonesia perlu berupaya untuk menjaga dan mengatur tingkat suku bunga sesuai dengan prosedur dan situasinya. Selain itu perlunya menjaga stabilitas nilai tukar akan lebih efektif dengan mengendalikan volatilitasnya untuk mendorong kegiatan ekspor dan menciptakan pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia perlu untuk lebih mengendalikan jumlah uang beredar di masyarakat agar tidak terlalu banyak aliran uang yang beredar karena dapat menyebabkan tingginya permintaan terhadap suatu barang dan berimbas pada naiknya harga barang tersebut