Kampanye Politik Ridwan Kamil Melalui Twitter dan Facebook Pada Pemilihan Walikota Bandung Tahun 2013

Kemajuan teknologi yang pesat dimanfaatkan untuk menjalankan strategi kampanye politik dengan konsep baru, salah satunya melalui media sosial. Penggunaan media sosial secara tepat berkolaborasi dengan konten kampanye yang kreatif berhasil membuat Ridwan Kamil dan Oded M.Danial memenangkan pemilihan umum Walikota Bandung tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bagaimana motif Ridwan Kamil menggunakan twitter dan facebook sebagai strategi kampanye politik pada pemilihan Walikota Bandung tahun 2013 dan (2) menganalisis strategi kampanye politik Ridwan Kamil melalui twitter dan facebook pada pemilihan Walikota Bandung tahun 2013. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang memiliki ciri induktif dari fakta-fakta di lapangan kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. Pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling dengan memilih informan berdasarkan rekomendasi informan kunci. Informan pada penelitian ini diantaranya Ben Wirawan (Kang Ben), Juwanda (Kang Ajun), Arfi Rafnialdi (Kang Arfi), Sandy Kharisma (Kang Djonk), dan Rahmat Saputra (Kang Uttha) dari Tim Relawan Ridwan Kamil, Ganda Hutabarat (Kang Ganda) dan Herman Wicaksono (Kang Wicak) dari Tim Partai Pengusung Ridwan Kamil, dan Bu Lisma Ismatika dari Komisi Pemilihan Umum(KPU KotaBandung). Penelitian ini menggunakan analisis data interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sebagai tinjauan ulang pada catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi kampanye politik Ridwan Kamil melalui twitter dan facebook dilatarbelakangi oleh beberapa hal, diantaranya sosok Ridwan Kamil sebagai pengguna aktif media sosial, media sosial yang mendapat perhatian lebih oleh banyak kalangan, terutama kalangan pemuda, dan sasaran segmen pemilih yang dituju adalah kalangan pemuda atau usia pemilih pemula. Konten kampanye yang dirancang oleh tim pemenangan disesuaikan dengan segmen yang dipilih sebagai sasaran berkampanye.Media sosial yang dipilih dan dimaksimalkan penggunaannya adalah twitter dan facebook. (2) Strategi kampanye yang digunakan melalui twitter dan facebook oleh tim relawan berhasil membangun interaksi dengan pengguna media sosial, sedangkan strategi yang digunakan oleh tim partai pengusung yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra melalui twitter dan facebook berupa kegiatan kampanye tatap muka yang dilakukan oleh Ridwan Kamil dan Oded M. Danial. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media sosial sebagai media berkampanye politik merupakan strategi yang tepat apabila digunakan secara tepat dan dikolaborasikan dengan keunggulan kandidat politik sebagai kunci untuk memenangkan pemilihan kepala daerah. Strategi kampanye Ridwan Kamil melalui twitter dan facebook memiliki implikasi terhadap konsep teori STP (Segmentasi, targeting, dan positioning) dimana tahapan konsep tersebut efektif digunakan dalam menyusun strategi kampanye politik. Kata kunci: Facebook, Kampanye Politik, Strategi, Twitte