Konsentrasi Vfa dan Nh3 pada Kulit Nanas, Daun Gamal, Daun Pepaya, dan Daun Jambu Biji Secara In Vitro

Kurangnya ketersediaan bahan pakan dan kualitas bahan pakan hijauan yang rendah pada musim kemarau menyebabkan produksi ternak menurun. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya produksi ternak, terutama ruminansia di Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan pakan alternatif hijauan yang berkualitas dan mudah diperoleh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada ternak ruminansia dan di dukung dengan kandungan nutrient cukup yang tersedia sepanjang musim sehingga ketersediaan bahan pakan pada musim kemarau dapat terpenuhi. Maka dari itu dilakukan penelitian mengenai alternatif bahan pakan menggunakan kulit nanas, daun gamal, daun papaya, dan daun jambu biji ditinjau dari produksi VFA dan NH3. Penelitian dilakukan secara in vitro bertempat di laboratorium ilmu nutrisi dan makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Materi yang digunakan untuk penelitian ini adalah kulit nanas, daun gamal, daun papaya, dan daun jambu biji yang telah di oven yang di blender, cairan rumen, larutan Mc Dougalss, gas CO2 HgCl2, indicator phenolphthalein, H2SO4 15 %, H1SO4 0,01 N, NaOH. Cairan rumen yang digunakan diambil dari isi rumen ternak sapi yang dipotong di rumah potong hewan. Metode penilitian yang digunakan yaitu metode penelitian experimental dengan Rancangan Acak Lengkap, 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan total 20 unit percobaan yaitu R1 = tepung kulit nanas 40% + konsentrat 60%; R2 tepung daun gamal 40% + konsentrat 60%; R3 = tepung daun papaya 40% + konsentrat 60%; R4 = tepung daun jambu biji + konsentrat 60%. Hasil penelitian menunjukkan rataan konsentrasi VFA adalah R1 (kulit nanas) 99.00 ± 7.90 mM, R2 (daun gamal) 136.00 ± 25.64 mM, R3 (daun papaya) 201,50 ± 19,76 mM dan R4 (daun jambu biji) 220,00 ± 7,20 mM. Sedangkan hasil penelitian rataan konsentrasi N- NH3 adalah R1 (kulit nanas) 8,72 ± 0,65 mM, R2 (daun gamal) 11,575 ± 0,42 mM, R3 (daun papaya) 15,07 ± 1,74mM dan R4(daun jambu biji) sebesar 16,43 ± 1,15 mM. Hasil analisis variansi menunjukan bahwa penggunaan keempat hijauan sebagai pakan berpengaruh sangat nyata (P