Kajian Status Unsur Hara Nitrogen Pada Lahan Kering Terhadap Hasil Tanaman Jagung Di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas

Jagung adalah tanaman pangan yang penting di Indonesia karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Kecamatan Sumbang merupakan salah satu kecamatan yang menghasilkan jagung di Wilayah Kabupaten Banyumas. Budidaya jagung di Banyumas banyak diusahakan di lahan kering dan lahan sawah tadah hujan. Lahan kering tergolong lahan sub optimal karena tanahnya kurang subur. Lahan kering pada umumnya miskin bahan organik dan unsur hara makro N, P, K, Ca dan Mg. Kondisi lahan yang sub optimal mengakibatkan kurang maksimalnya produksi tanaman jagung sehingga perlu dilakukannya perbaikan lahan agar terjadi peningkatan produksi jagung. Peranan pemupukan yang berimbang merupakan salah satu cara agar hasil pada lahan dapat optimal. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara penting untuk pembentukan klorofil, protoplasma, protein dan asam-asam nukleat. Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk NH4 + . Nitrogen adalah unsur hara yang mobil, mudah terlindi dan mudah menguap, sehingga tanaman sering mengalami defisiensi. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui besarnya kandungan unsur hara nitrogen di lahan kering yang digunakan untuk budidaya jagung di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, (2) menentukan status unsur hara nitrogen di lahan kering yang digunakan untuk budidaya jagung di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dan (3) memberikan rekomendasi pemupukan yang optimal untuk budidaya jagung di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret-Juni 2017 di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNSOED dan Laboratorium BPTP Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan berdasarkan SLH (Satuan Lahan Homogen) yang dibuat dengan cara menumpang tindihkan peta penggunaan lahan, jenis tanah, kelerengan dan ketinggian tampat. Variabel yang diamati meliputi nilai N-total, N-tersedia, KTK, KB, pH H2O, pH KCl, DHL tanah dan hasil tanaman jagung. Analisis N-total dan N-tersedia tanah menggunakan metode Kjeldahl sedangkan analisis KTK dan KB menggunakan metode AAS. Produktivitas jagung pada lahan penelitian kurang optimal dengan ratarata 3,3 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N-total pada SLH tergolong pada harkat sangat rendah sampai sedang yaitu 0,09-0,41% N. Nilai Ntersedia tanah di lokasi penelitian berkisar antara 25-89 ppm N. Rekomendasi pupuk urea yang diberikan pada lahan penelitian yaitu pada SLH 2 sebesar 161 kg N/ha (350 kg urea/ha), SLH 3 sebesar 178,4 kg N/ha (380 kg urea/ha) dan SLH 4 sebesar 168 kg N/ha (365 kg urea/ha). - atau NO