Respon pertumbuhan dan hasil tiga varietas tomat (lycopersicum esculentum mill.) Dataran rendah terhadap tingkat konsentrasi giberelin (ga3)

Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan dan populer di Indonesia. Budidaya tomat saat ini tidak hanya dilakukan di dataran tinggi tetapi juga di dataran rendah dengan pertumbuhan dan produksi yang relatif lebih rendah. Untuk memacu pertumbuhan tanaman tomat perlu diberikan zat pengatur pertumbuhan (ZPT) yang tepat sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tomat dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh konsentrasi giberelin terhadap pertumbuhan dan hasil tomat, 2) mengetahui tanggap morfologi pertumbuhan dan hasil tiga varietas tomat dataran rendah 3) mengetahui interaksi antara tiga varietas tomat dan tingkat konsentrasi giberelin terhadap pertumbuhan dan hasil. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2017 di screen house dan Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah adalah konsentrasi giberelin: 0, 75 ppm, 150 ppm. Faktor kedua adalah tiga varietas tomat dataran rendah: tymoti F1, tantyna F1, servo F1. Percobaan menggunakan 9 kombinasi perlakuan dan diulang tiga kali. Variebel yang diamati meliput tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tanaman segar, bobot tanaman kering, jumlah bunga, jumlah bunga rontok, jumlah buah, bobot buah, volume buah dan umur panen. Hasil penelitian ini adalah 1) Giberelin konsentrasi 75 dan 150 ppm meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tanaman segar dan bobot tanaman kering, 2) Tiga varietas tomat menunjukan tidak beragam pada semua variabel yang diamat 3) Pada varietas Tymoti F1 dan tingkat konsentrasi giberelin 75 ppm menurunkan bobot dan volume buah tomat dan dapat meningkatkan pada tingkat konsentrasi150 ppm