Pengaruh Pemberian Stres Air dan KCLO3 untuk Merangsang Pembungaan Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan Lour) Varietas Kristal

Buah kelengkeng disukai oleh masyarakat dan harganya relatif mahal. Permintaan terhadap buah kelengkeng terus meningkat sementara produksinya tergolong masih rendah. Teknologi pembungaan di luar musim adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kelengkeng, baik dengan cara fisik maupun kimiawi. Pengetahuan mengenai teknologi pembungaan di luar musim diperlukan untuk meningkatkan produksi kelengkeng di negara ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menentukan pengaruh lamanya stres air terhadap pembungaan kelengkeng, 2) Mengetahui pengaruh konsentrasi kclo3 pembungaan kelengkeng, 3) Menentukan kombinasi lamanya stres air dan konsentrasi kclo3 yang terbaik untuk merangsang pembungaan kelengkeng. Penelitian ini dilaksanakan di cilengko farm desa pandak kecamatan Baturraden dan di laboratorium agronomi dan hortikultura fakultas pertanian, universitas jenderal soedirman pada juli 2016 sampai desember 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap (rakl) dengan dua faktor, yang terdiri dari lamanya stres air (tanpa pemberian stres air, stres air selama 2 minggu, dan stres air selama 3 minggu) dan dosis kclo3 (tanpa pemberian kclo3, 5 ml/l, 10 ml/l, 15 ml/l), sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan terdapat dua Unit percobaan untuk masing-masing ulangan. Variabel yang diamati meliputi Jumlah daun (helai), luas daun (cm), pertambahan tinggi tanaman (cm), kandungan klorofil (unit), saat muncul bunga (hsp), jumlah bunga rontok (%), dan Jumlah bunga tidak rontok (%). Data dianalisis menggunakan uji f dan Dilanjutkan dengan dmrt 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pemberian perlakuan stres air hanya dapat dilihat pengaruhnya pada jumlah daun tanaman kelengkeng, 2) Pemberian perlakuan kclo3 hanya dapat dilihat pengaruhnya pada jumlah daun tanaman kelengkeng, 3) kombinasi antara pemberian stress air dan kclo3 belum mampu merangsang pembungaan kelengkeng. Jumlah tanaman yang berbunga adalah 26 tanaman dari total 72 tanaman atau sebesar 36,11%, tidak sampai setengah dari total tanaman. Hal ini diduga karena kondisi yang kurang mendukung selama penelitian. Hujan yang turun secara terus menerus disertai angin kencang selama penelitian menyebabkan pemberian perlakuan menjadi kurang maksimal